INDRAMAYU-Calon haji (calhaj) di Kabupaten Indramayu sepertinya tidak merasa terganggu dengan kebijakan kenaikan biaya. Pada tahun ini dipastikan ada 1.788 orang yang akan berangkat ke tanah suci menunaikan rukun Islam kelima.
Kasi Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Indramayu, Wahyudin mengaku, sering ditanyai oleh calhaj terkait pelunasan biaya yang harus dibayarkan.
“Jadi fenomenanya memang bukannya ingin membatalkan berangkat karena biaya naik, malah para jemaah ingin cepat-cepat untuk melunasi,” jelas Wahyudin, Rabu (8/3/2023).
Baca Juga:Mobil Maskara Cangkingan Datang Langsung Diserbu PelajarSekda Indramayu Tegaskan Perubahan Bapperida Sudah Sesuai Aturan
Menurutnya, antusiasnya calhaj Indramayu sangat besar untuk berangkat ke tanah suci. Hal tersebut dikuatkan dengan data yang dicatat oleh Kemenag Indramayu. Dan dipastikan hingga saat ini belum ada calhaj yang membatalkan keberangkatannya karena faktor kenaikan biaya.
Bahkan pasca disepakatinya kenaikan biaya haji tidak membuat animo masyarakat Indramayu yang mendaftar haji menurun. Setiap harinya selalu ada saja yang daftar.
“Ada 7 orang sehari, ada 20 orang. Kalau paling ramai itu biasanya setelah pemberangkatan jemaah, banyak yang berbondong-bondong daftar haji,” terangnya.
Seperti diketahui berdasarkan keputusan sebelumnya dalam rapat yang dilakukan antara pemerintah dan DPR, biaya haji 2023 ditetapkan sebesar Rp49,8 juta.
Namun untuk calhaj lunas tunda yang seharusnya berangkat pada tahun 2020 dan baru akan diberangkatkan tahun ini, dipastikan tidak dibebani biaya tambahan pelunasan.
Sedangkan untuk calhaj lunas tunda tahun 2022 dan yang akan diberangkatkan tahun ini, hanya dibebankan tambahan biaya pelunasan sebesar Rp9,4 juta. Adapun calhaj tahun ini dibebankan tambahan biaya pelunasan sebesar Rp23,5 juta.
Wahyu mengungkapkan, calhan dari Indramayu yang akan berangkat ke tanah suci tahun ini sebanyak 1.788 orang. Jumlah ini terbagi dalam 4 kelompok terbang (kloter) dan setengah kloter digabung dengan daerah lain.
Baca Juga:Tim Monev Percepat 10 Program Unggulan Bupati IndramayuFraksi Merah Putih Tanya Alasan Rida Bergabung dengan Bappeda
Saat ini, prosesnya masih pengurusan paspor. “Dari jumlah itu, ada kuota tambahan lansia prioritas sebesar 5 persen untuk usia 81 tahun ke atas,” sebutnya.
Menurutnya, calhaj yang berangkat tahun ini berasal dari latar belakang yang beragam. Namun sebanyak 50 persen diantaranya berstatus ibu rumah tangga (IRT). Sedangkan pengusaha dan pegawai hanya beberapa persen saja. “Saya lihat di grafiknya itu 50 persen adalah ibu rumah tangga,” kata dia.