RAKCER.ID – Realisasi pendapatan pada pelaksanaan APBD Kabupaten Indramayu tahun 2022 tercapai sebesar 97,07 persen. Sedangkan belanja daerah di angka 88,37 persen.
Laporan mengenai belanja daerah tertuang dalam nota penghantaran Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Indramayu tahun anggaran 2022.
Tidak hanya belanja daerah, secara keseluruhan laporan juga disampaikan Bupati Indramayu Nina Agustina dalam rapat paripurna DPRD, Senin 27 Maret 2023.
Baca Juga:Jenazah Abah Sarka Ditemukan di Bendungan Karet Setelah Sebulan HilangProgram Desaku Hilangkan Stigma Kusta di Masyarakat
Menurut Nina, LKPJ tersebut merupakan bentuk pertanggungjawaban tertulis (progress report) tahun kedua bupati Indramayu terhadap Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2021-2026.
Adapun pengelolaan keuangan daerah yang dilaksanakan terdiri dari pendapatan daerah, belanja daerah, dan pembiayaan daerah.
Menurutnya, untuk pendapatan daerah bersumber dari Pendapatan Asli Daerah (PAD), pendapatan transfer dan lain-lain pendapatan yang sah.
Realisasi Belanja Daerah Rp3.197.438.933.819
Target pendapatan daerah pada APBD Perubahan 2022 sebesar Rp3.392.571.182.705, realisasinya Rp3.293.006.392.610 atau 97,07 persen.
Rinciannya, PAD pada APBD Perubahan 2022 ditargetkan Rp611.354.449.762 terealisasi Rp563.304.792.987 atau 92,14 persen. Adapun kontribusi PAD terhadap pendapatan daerah sebesar 17,11 persen.
Pendapatan transfer yang ditargetkan Rp2.774.762.246.943 terealisasi Rp2.709.430.895.611 atau 97,65 persen. Kontribusinya terhadap pendapatan daerah diangka 82,28 persen.
Sedangkan lain-lain pendapatan daerah yang sah, dari target Rp6.454.486.000 terealisasi Rp20.270.704.012 atau 314,06 persen. Untuk kontribusinya terhadap pendapatan daerah sebesar 0,62 persen.
Baca Juga:Bupati: Kepala Puskesmas Harus Siap Pindah TugasEks Wakapolda Jabar Maju di Pileg 2024
Pada belanja daerah, anggarannya sebesar Rp3.618.091.009.638 dengan realisasi Rp3.197.438.933.819 atau 88,37 persen. Rinciannya, belanja operasi dari anggaran Rp2.676.767.777.030 terealisasi Rp2.373.083.329.523 atau 88,65 persen.
Belanja modal yang semula dianggarkan Rp290.376.489.643 realisasinya Rp251.931.634.188 atau 86,76 persen.
Berikutnya, kata dia, belanja tidak terduga yang dianggarkan Rp72.521.425.700 terealisasi Rp1.645.614.250 atau 2,27 persen. Belanja transfer dari besaran anggaran Rp578.425.317.265 realisasinya Rp570.778.355.858 atau 98,68 persen.
Kemudian ada pembiayaan daerah yang dianggarkan Rp225.519.826.933 terealisasi Rp225.519.828.018 atau 100 persen.
Untuk penerimaan pembiayaan daerah sebesar Rp240.019.826.933 dengan realisasinya 100 persen. Sedangkan pengeluaran pembiayaan daerah Rp14,5 miliar dengan realisasi 100 persen.
“Hingga menginjak tahun kedua di 2022 periode pembangunan 2021-2026 telah diperoleh berbagai kemajuan yang cukup berarti, baik dari sisi penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, maupun pembinaan kemasyarakatan,” ujarnya.
“Walau harus diakui, diantara berbagai keberhasilan itu masih terdapat kekurangan yang membutuhkan perhatian kita bersama untuk segera dituntaskan,” sambung bupati.