Kelainan mental mencakup berbagai jenis gangguan, seperti gangguan mood, kecemasan, gangguan makan, gangguan psikotik, gangguan kepribadian, gangguan tidur, dan gangguan berbasis trauma, seperti gangguan stres pasca-trauma.
Beberapa gejala umum dari kelainan mental meliputi perubahan suasana hati, pikiran yang tidak teratur, perilaku yang berbahaya, perasaan cemas yang berlebihan, serta kesulitan dalam mempertahankan hubungan sosial yang sehat.
Penyebab kelainan mental bisa beragam dan kompleks, termasuk faktor genetik, lingkungan, pengalaman hidup, dan ketidakseimbangan zat kimia di otak. Pengobatan kelainan mental dapat meliputi terapi psikologis, obat-obatan, atau kombinasi keduanya.
Baca Juga:Rekomendasi 5 Buku Self Improvement TerbaikSimak Spesifikasi Xiaomi Redmi A2 yang Resmi Meluncur Hari Ini!
Terapi psikologis seperti kognitif-behavioral therapy (CBT) dan terapi interpersonal biasanya menjadi pilihan utama untuk mengobati kelainan mental ringan hingga sedang. Namun, untuk kasus yang lebih berat, dokter mungkin meresepkan obat-obatan tertentu untuk membantu mengendalikan gejala kelainan mental.
Itulah penjelasan mengenai perbedaan mental illness dan mental disorder. Dengan kata lain, semua mental disorder termasuk dalam kategori mental illness, tetapi tidak semua mental illness termasuk dalam kategori mental disorder. Sebagai contoh, stres, kecemasan, dan depresi dapat dikategorikan sebagai mental illness, tetapi tidak selalu memenuhi kriteria diagnostik untuk menjadi sebuah mental disorder.
Perbedaan mental illness dan mental disorder ini terutama terletak pada penggunaan istilah dan konteksnya. Namun, penting untuk diingat bahwa baik “mental illness” maupun “mental disorder” merujuk pada masalah kesehatan mental dan keduanya perlu diperlakukan dengan serius dan diobati dengan tepat. (*)