“Ingin Mendalam Sejarah di Kuningan? Ayo ke Gedung Perundingan Linggarjati”
RAKCER.ID – Kuningan banyak tempat untuk berwisata, baik wisata alam maupun wisata bersejarah. Salah satu tempat wisata bersejarah yakni Gedung Perundingan Linggarjati. Gedung Perundingan Linggarjati adalah tempat dilaksanakannya suatu rapat antara Pemerintahan Republik Indonesia dengan Pemerintah Belanda setelah kemerdekaan, tempat ini berlokasi di desa Linggarjati Kecamatan Cilimus Kabupaten Kuningan kota kecil di kaki Gunung Ciremai.
Meskipun yang ada pada ruang perundingan Linggarjati hanya ada perabot replika, namun itu cukup membantu pengunjung mendapatkan gambaran suasana pada saat itu. Selain itu gedung ini juga berfungsi untuk mengabadikan perjuangan Bangsa Indonesia.
Sejumlah foto dokumentasi seputar perundingan terlihat menghiasi dinding Ruang Perundingan Linggarjati. Yang diantara lain adalah foto wartawan mancanegara mengetik naskah berita di pagar tangga kediaman Bung Sjahrir di Linggasana. Menurut keterangan pemandu gedung, foto-foto tersebut diperoleh dari Kedutaan Belanda.
Baca Juga:Legendaris Danau di Kuningan Jernih Seperti Kaca Bisa Melihat Ke BawahIngin Berendam Air Panas Yang Murah? Ada nih Wisata Banyupanas Palimanan, Dijamin Murah dan Nyaman untuk Menghangatkan Tubuh
Berikut Sejarah Gedung Perundingan Linggarjati
Gedung Perundingan Linggajati suatu tempat yang menjadi saksi dilakukan Perundingan Linggarjati berjalan selama 3 hari (11-13 November 1947). Pada zaman dahulu gedung ini yakni gubug seorang janda, pada tahun 1918 ada seorang perempuan menikah dengan pengusaha dari belanda, seperti informasi dari masyarakat “Jadi dahulu gedung perjanjian ini merupakan gubug/rumah sederhana dari Ibu Jasitem, seorang janda yang dinikahi oleh pengusaha gula Belanda dari wilayah Cirebon, kemudian dibeli oleh pengusaha gula juga dari Pabrik Gula Sindang Laut bernama Mr Yakobus Yohanes Van Os dan direnovasi menjadi semi permanen tahun 1921”.
Pada tahun 1935 gedung ini diubah menjadi Hotel yang bernama Hotel Ruustord yang disinggah oleh keluarga Van Os. Kemudian pada tahun 1942 gedung ini diubah kembali sama Jepang yang bernama Hotel Hokay Ryokan. Pada tahun 1945 yang bertepatan dengan hari Kemerdekaan Republik Indonesia menjadi Hotel Merdeka.
Pada tahun 1948 sampai tahun 1950 semenjak berlangsungnya agresi militer Belanda ke II, gedung ini dijadikan sebagai markas tentara belanda. Tahun 1950 sampai 1975 gedung ini kemudian ditempati oleh SDN linggarjati.