RAKCER.ID – Salah satu ciri khas Majalengka adalah kecap. Kecap asli Majalengka merupakan usaha rumahan yang telah melegenda karena cita rasa yang khas.
Rata-rata pembuatan kecap asli Majalengka hingga saat ini masih dilakukan secara tradisonal. Namun kenaikan harga kedelai berimbas kepada para pelaku usaha kecap dan tauco.
Sebagian pelaku usaha kecap asli Majalengka ada yang mulai menaikkan harga, sebagian lagi masih menimbang-nimbangnya. Soalnya, rata-rata para produsen kecap di Kabupaten Majalengka hanya melakukan pembelian kedelai setahun sekali sesuai musim.
Baca Juga:Kecap Asli Majalengka Tembus Pasar Arab Saudi, Andalan di Restoran Seberang Masjidil Haram4 Lokasi Kemah di Sindangwangi Kabupaten Majalengka, Bikin Betah Turis Amerika
Harga kedelai hitam lokal untuk bahan baku kecap saat ini ikut mengalami kenaikan. Tahun lalu, harga kedelai berkisar Rp8.500 per kilogram dan kini naik menjadi Rp11.000-Rp 12.000 per kilogram.
Sejumlah produsen kecap di Majalengka belum menaikkan harga dan juga tidak mengurangi volume, apalagi menurunkan kualitas. Namun ada produsen kecap lainnya yang berusaha menaikkan harga dengan alasan sudah bertahun-tahun tidak pernah naik.
Salah satu produsen kecap yang kini menaikkan harga, walaupun tidak besar, adalah merek Ban Bersayap di Kelurahan Tonjong Kecamatan majalengka.
Pemilik Ban Bersayap, Yon Murniawan mengatakan, saat ini mulai menaikkan harga kecap sebesar Rp500 untuk botol kecil. Semula botol kecil Rp8.500, kini naik menjadi Rp9.000. Sedangkan kecap botol ukuran besar naik menjadi Rp18.000 dari harga Rp17.000.
“Kenaikan harga baru dilakukan bulan September 2022 kemarin, ini terpaksa dinaikkan karena sudah tiga Lebaran tidak pernah naik sedangkan industri lain sudah naik lebih dulu bahkan ada yang sudah beberapa kali naik,” ungkap Yon.
Yon terpaksa menaikkan harga kecap karena harga kedelai hitam yang semula hanya Rp1.700.000 per kuintal sekarang menjadi Rp2.000.000 per kuintal. Harga bahan pembuatan kecap lainnya pun seperti gula merah kualitas super dan garam telah mengalami kenaikan.
“Hanya kayu bakar sekarang masih Rp1.800.000 per truk, entah nanti,” kata Yon yang membeli kedelai hitam dari Brebes dengan cara dikirim langsung ke pabriknya.
Baca Juga:Viktor Axelsen Incar Hat-trick Indonesia Open 2023, Anthony Sinisuka Ginting Percaya DiriWaspadai Tindak Pidana Perdagangan Orang, Tempuh Jalur yang Benar Jika Ingin Jadi Pekerja Migran
Yon mengatakan, pangsa pasar kecap Majalengka lebih cenderung untuk penyediaan oleh-oleh. Sehingga produksi pun tidak sebanyak produsen lain.