CIREBON, RAKCER.ID – Pada Olimpiade Tokyo 2020, ada kisah menarik yang melibatkan dua atlet lompat tinggi, yaitu Mutaz Essa Barshim dari Qatar dan Gianmarco Tamberi dari Italia.
Setelah pertandingan berakhir dengan hasil imbang, keduanya memutuskan untuk berbagi medali emas dalam ajang lompat tinggi putra.
Sebelum berbagi medali emas itu terjadi, Mutaz Essa Barshim bertanya kepada pihak penyelenggara, “apakah bisa medali emasnya dibagi menjadi dua?,”ucapnya dengan santai.
Baca Juga:Jadwal Indonesia vs Malaysia di Piala AFF U-23 2023: Jika Timnas Indonesia U-23 Menang, maka Itu Jadi Kado Terindah di HUT RI ke-78!Prediksi Jepang vs Norwegia di Piala Dunia Wanita 2023: Norwegia Bakal Jadi Tim Nasional Pertama yang Berhasil Jebol Gawang Jepang!
Kok bisa Mutaz Essa Barshim bertanya seperti itu? simak ceritanya dibawah ini.
Awal Mula Mutaz Essa Barshim Minta Emas Dibagi 2
Pada Minggu (1/8/2021), dua atlet Lompat Tinggi Pria, yaitu Mutaz Essa Barshim dari Qatar dan Gianmarco Tamberi dari Italia, memutuskan untuk bersama-sama meraih medali emas.
Kedua atlet ini berhasil melompat sejauh 2,37 meter dan gagal dalam lompatan 2,39 meter, sehingga berada di peringkat pertama secara bersama-sama.
Setelah tidak ada pelanggaran yang terjadi, kedua atlet diberi dua opsi, yaitu melakukan lompatan tambahan untuk menentukan pemenang tunggal, atau memutuskan untuk berbagi medali emas.
“Kami bisa melanjutkan dengan lompatan terakhir,” jelas seorang pejabat Olimpiade kepada mereka di trek, seperti yang dikutip dari Marca.
Namun, Mutaz Essa Barshim langsung menanggapi, “Apakah kami bisa mendapatkan dua medali emas?”
Pihak penyelenggara akhirnya menjelaskan bahwa itu memang dimungkinkan dan memberikan penjelasan lebih lanjut.
Baca Juga:Swiss vs Spanyol Jadi Pertandingan Pertama di Babak 16 Besar Piala Dunia Wanita 2023: Gila Bakal Seru Banget Pastinya!Hasil Borneo vs RANS Nusantara di BRI Liga 1 Musim 2023/2024: Imbang dan Masing-Masing Punya 1 Gol
Setelah mendengar penjelasan resmi, Mutaz Essa Barshim dan Tamberi langsung berpelukan karena menyadari mereka telah menciptakan sejarah.
“Saya melihat dia dan dia melihat saya,” kata Barshim saat menjelaskan situasi di trek.
“Kami hanya saling memandang dan kami tahu keputusan itu adalah yang terbaik. Dia adalah salah satu teman terbaik saya. Tidak hanya di trek, tetapi juga di luar trek. Kami selalu bekerja sama dalam setiap pertandingan.”
“Ini adalah mimpi yang menjadi kenyataan. Ini adalah semangat sejati, semangat atlet. Kami hadir di sini untuk menyampaikan pesan itu,” tambahnya.
Kedua atlet sepakat untuk berbagi medali emas daripada mengambil risiko untuk bersaing merebut medali perak.