BANDUNG, RAKCER.ID – Masjid Raya Al Jabbar, sebuah monumen megah yang mengesankan, menjulang di tengah gemerlap kota.
Namun, yang membuatnya begitu menakjubkan adalah perpaduan harmonis antara arsitektur modern kontemporer dengan sentuhan masjid Turki yang kental, dipadukan dengan seni dekoratif khas Jawa Barat.
Bangunan ini adalah hasil karya Mochamad Ridwan Kamil, seorang arsitek yang tak hanya berbakat, tetapi juga memahami betul keindahan dan kekayaan budaya lokal.
Baca Juga:Peluang untuk Anda yang Gemar Berkreasi di Media Sosial, Lowongan Kerja Menarik di Kantor Pemerintah 2023Kesempatan Emas Bagi Fresh Graduate! BUMN Bank BNI Membuka Lowongan Kerja Terbaru Agustus 2023
Tak seperti masjid-masjid pada umumnya, bangunan utama Masjid Raya Al Jabbar tidak terbagi menjadi dinding, atap, dan kubah yang terpisah.
Sebaliknya, ketiga elemen ini melebur menjadi satu bentuk yang menakjubkan, membentuk setengah bola raksasa yang mencuri perhatian.
Sejarah Bangunan Megah Masjid Raya Al Jabbar Bandung
Secara simbolis, bangunan ini mencerminkan kesatuan dan kebersamaan, mengingatkan kita akan kekuatan bersatu dalam perbedaan.
Pemandangan Masjid Raya Al Jabbar dielilingi oleh danau luas seolah menciptakan cermin yang indah.
Refleksi masjid pada permukaan air menciptakan ilusi bangunan bulat utuh, memberi tontonan yang begitu memesona terutama saat malam hari.
Cahaya yang memancar dari dalam masjid dan pantulan di danau menambahkan nuansa magis pada keseluruhan penampilan masjid ini.
Namun, danau ini bukan hanya sekadar indah, melainkan juga memiliki fungsi penting sebagai penahan banjir dan sumber air yang berharga.
Baca Juga:Dari Data ke Perubahan! Jaringan Cirebon untuk Kemanusiaan Memotret Keterwakilan Perempuan dalam Pengumuman Anggota Bawaslu Kabupaten/Kota 2023-2028Posisi di Perusahaan Terkemuka! Lowongan Kerja PT Reska Multi Usaha Agustus 2023
Mengintip ke dalam kehidupan Mochamad Ridwan Kamil, kita menemukan seorang arsitek yang tidak hanya menghimpun keahlian, tetapi juga mengikuti panggilan hati.
Desain Masjid Raya Al Jabbar bukanlah semata-mata pekerjaan, melainkan harapan dan wasiat dari ayahnya untuk terus berkarya di dunia arsitektur masjid.
Inilah yang mendorong Ridwan Kamil, dengan penuh semangat dan cinta, untuk menciptakan bangunan yang tak hanya indah, tetapi juga memiliki nilai-nilai spiritual dan historis yang mendalam.
Bangunan masjid ini juga menyimpan kekayaan dalam setiap detailnya. Lantai salat yang luas dihiasi oleh 27 relung berbentuk relief tembaga yang mencerminkan seni dan keahlian para perajin Jawa Barat.
Relief-relief tersebut bukan hanya sekadar ornamen, tetapi juga mewakili identitas kota dan kabupaten di Jawa Barat, mencerminkan keanekaragaman budaya dan seni masyarakat setempat.