Makanya, kegiatan ini terlaksana lanjut Yeyet, dalam rangka mendukung konsep tersebut. Siswa-siswi di SDN 2 Tukmundal diwajibkan untuk menghabiskan 15 menit setiap harinya, sebelum KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) dimulai untuk membaca buku pilihan mereka.
Selain itu, anak-anak juga diberi kesempatan untuk membawa buku-buku pribadi dari rumah. Hal ini bertujuan untuk mengembangkan minat baca mereka serta memupuk budaya literasi yang kuat dalam lingkungan sekolah.
Dengan menggabungkan pendekatan guru dan siswa, program ini lanjut Yeyet, diharapkan dapat melahirkan publikasi ilmiah yang lebih baik. Mendorong inovasi dalam proses belajar-mengajar, dan meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya pendidikan.
Baca Juga:Al Jabbar Masuk Nominasi Masjid Terbaik tingkat InternasionalPerkembangan Islam Terpotret Secara Digital Di Museum Rasulullah Masjid Al Jabbar Jawa Barat. Ada Replika Masjid Agung Sang Cipta Rasa Cirebon
Kegiatan ini menunjukkan komitmen BBPMP Jawa Barat dalam mendukung peningkatan mutu pendidikan di daerah ini, sambil memberikan peluang bagi guru-guru dan siswa untuk merintis perjalanan menulis yang bermakna.
“Program ini juga dapat menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain dalam upaya menciptakan lingkungan belajar yang lebih literat di masa depan,” kata perempuan yang juga merupakan Ketua PGRI Kabupaten Cirebon itu.
“Semoga kegiatan pendampingan ini akan memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi sekolah, guru, dan siswa di SDN 2 Tukmundal serta menjadi contoh baik bagi dunia pendidikan di seluruh Jawa Barat,” pungkasnya. (zen)