CIREBON, RAKCER.ID – Apakah beberapa Wali Songo memiliki akar Tionghoa? Pertanyaan ini telah memicu perdebatan panjang dalam sejarah.
Tetapi ketika kita melihat bukti-bukti sejarah yang ada, sulit untuk mengabaikan kemungkinan bahwa beberapa dari mereka memiliki darah Tionghoa mengalir dalam diri mereka.
Dalam bukunya yang berjudul “Berislam ala Tionghoa”, Hew Wai Weng mengungkapkan bahwa setidaknya empat dari sembilan Wali Songo adalah keturunan Tionghoa.
Baca Juga:INI RAHASIANYA! 8 Tips Menghilangkan Jerawat Batu10 Tips Perawatan Kulit Sehari-hari untuk Kulit Cerah dan Sehat
Mereka adalah Sunan Ampel, Sunan Drajat, Sunan Bonang, dan Sunan Muria.
Akar Tionghoa dalam Sejarah Wali Songo
Seorang sejarawan Jawa, Slamet Muljana, yang merujuk pada Malay Annals dan sumber-sumber sejarah lokal seperti Babad Tanah Jawi dan Serat Kanda, juga mengungkapkan dalam karyanya bahwa komunitas Muslim Tionghoa memainkan peran penting dalam pembentukan kerajaan-kerajaan Islam di Jawa, bahkan dengan beberapa Wali Songo memiliki akar Tionghoa.
Peran Cheng Ho dalam Penyebaran Islam
Bahkan ada sebuah lagu berbahasa Jawa yang diciptakan oleh Mbah Pringgis alias So Khing Hok, seorang musisi dan peramal Tionghoa Muslim di Semarang, yang menggambarkan perjalanan Laksamana Cheng Ho dari Tiongkok dalam menyebarkan Islam di Jawa.
Lagu tersebut berjudul “Tembang Dulur Tuwa” dan menghubungkan Cheng Ho dengan Dulur Tuwa (saudara lama) dalam konteks penyebaran agama Islam di Jawa.
Pendakwah Tionghoa Muslim
Beberapa pendakwah Tionghoa Muslim, seperti Tan Mei Hwa, juga menyoroti peran Cheng Ho dalam dakwah Islam dan berpendapat bahwa beberapa Wali Songo di Jawa memiliki keturunan Tionghoa.
Mereka berpendapat bahwa Cheng Ho, meskipun kembali ke Tiongkok, meninggalkan pengikut-pengikutnya yang tinggal di Jawa.
Salah satu dari mereka adalah Bun Sui Ho, yang merupakan nenek moyang dari Sunan Bonang dan Sunan Ampel, dua anggota Wali Songo yang terkenal dalam penyebaran Islam di Jawa.
Baca Juga:10 Manfaat Makanan Sehat untuk Kulit Cantik dan KencangPerbedaan SPF dan PA pada Produk Sunscreen
Perspektif Kontroversial
Namun, seperti halnya dalam banyak hal, pandangan ini juga menuai kontroversi. Beberapa kritikus menuduh bahwa materi yang disampaikan oleh Tan Mei Hwa lebih bersifat hiburan daripada dakwah, dan ada keraguan terkait latar belakang pendidikannya dalam agama Islam, terutama karena dia seorang perempuan.