CIREBON, RAKCER.ID – Kali ini kami akan membahas penyebaran sejarah penyebaran agama islam oleh wali songo di pulau Jawa. Simak pembahasan lengkapnya dalam artikel ini!
Wali Songo adalah nama yang diberikan kepada sembilan wali yang misinya adalah menyebarkan Islam ke seluruh pulau di Indonesia, yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Setiap wali diberi gelar yang sesuai dengan tempat tinggalnya dan tempat pendistribusiannya. Meski namanya terkenal, hanya sedikit orang yang mengetahui peran Wali Songo dalam menyebarkan Islam.
Baca Juga:Sejarah Wali Songo yang Berdakwah di CirebonDeretan Hp IPhone Terbaru 2023
Wali Songo dikenal dengan sebutan Sunan dalam bahasa Jawa yang berarti “orang terhormat”. Sunan Ampel, Sunan Bonang, dan Sunan Kalijaga adalah beberapa contohnya.
Simak sejarah Wali Songo dalam menyebarkan Islam di Pulau Jawa berikut ini, yang dihimpun dari berbagai sumber, untuk lebih memahaminya.
Sejarah Penyebaran Agama Islam Oleh Wali Songo di Pulau Jawa
Sejarah Wali Songo
Wali dalam bahasa Jawa artinya wakil, dan songo artinya sembilan. Wali Songo dapat diterjemahkan sebagai sembilan wakil atau wali Allah SWT.
Menurut buku Sejarah Kebudayaan Islam Madrasah Aliyah Kelas XII (2016), Wali Songo merujuk pada sembilan orang yang telah menyandang status wali.
Kesembilan wali ini mempunyai pangkat wali karena mempunyai tingkat kemampuan yang tinggi dalam mengatur alam atau sembilan lubang dalam diri manusia.
Menurut buku Sejarah Wali Songo karya Zulham Farobi (2019), kebangkitan Islam di Jawa berlangsung damai.
Wali Songo mendakwahkan Islam melalui lensa budaya, memadukan seni budaya asli dengan ajaran Islam. Wayang, musik Jawa, gamelan, dan ritual adat merupakan contoh bagaimana ajaran dan makna Islam dimasukkan.
Baca Juga:Mitos Tanaman Wali Songo yang di Percaya Membawa KeberuntunganBiografi Wali Songo Sunan Kalijaga : Masa Hidup, Strategi Dakwah dan Karya – Karyanya
Cara berdakwah yang tenang, damai, dan tidak memaksa ini membuat masyarakat Jawa leluasa menerima kehadiran Wali Songo dan ajaran Islam.
Pembangunan langgar atau masjid oleh Wali Songo berfungsi sebagai tempat salat sekaligus pusat pengajaran ajaran Islam. Lokasi-lokasi ini menjadi pusat dakwah Islam.
Dakwah baik lisan maupun tertulis merupakan peran Wali Songo yang mendominasi. Wali Songo melakukan perjalanan dari satu lokasi ke lokasi lain untuk menyebarkan keyakinan Islam.