CIREBON, RAKCER.ID– Israel meminta evakuasi segera terhadap 1,1 juta warga Palestina di Gaza dalam waktu 24 jam sejak Jumat, 12/10 ini, menambah sejarah panjang permusuhan antara kedua negara selama seminggu sebelumnya.
Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengeluarkan peringatan tersebut ketika Israel bersiap melancarkan serangan ke wilayah tersebut.
Menurut Reuters, dia menyatakan, “Sekarang adalah waktunya untuk mendorong,” pada hari Jumat, 10 Desember.
Baca Juga:Kabar Bahagia! Aktris Cha Chung Hwa akan Menikah dengan Kekasih Non Seleb Pada Akhir OktoberSuku Baduy Resmi jadi Wilayah Tanpa Internet atau Blankspot, Begini Faktanya
Peringatan untuk perlindungan penduduk sipil Gaza dikeluarkan oleh militer Israel untuk sementara. Mereka diperintahkan untuk pindah ke lokasi di selatan Wadi.
Menurut pernyataan militer Israel, yang dikutip oleh AFP, “Pasukan Pertahanan Israel (IDF) memindahkan semua warga sipil Gaza dari rumah mereka di selatan, demi keselamatan dan perlindungan mereka sendiri.”
Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) menanggapi seruan tersebut dengan meminta agar hal tersebut tidak dilakukan karena akan menguras atmosfer.
Dorongan untuk mempublikasikannya mungkin menandai awal dari persiapan Israel untuk melakukan serangan darat di Gaza.
“Organisasi Hamas melancarkan perang melawan Negara Israel dan Kota Gaza adalah wilayah di mana operasi militer berlangsung,” kata militer Israel.
Militer Israel mengklaim bahwa anggota Hamas merekrut penduduk lokal di Kota Gaza saat mereka bersembunyi di terowongan di bawah rumah dan di dalam gedung.
Militer Israel berkata, “Anda akan dapat kembali ke Kota Gaza hanya jika ada deklarasi lain yang mengizinkannya.
Baca Juga:Terjadi Lagi! Mahasiswa UDINUS Semarang Tewas Dikamar Kostnya Diduga Bunuh DiriSinopsis Pamali Dusun Pocong Film Horor yang Tengah Tayang di Bioskop
Selain itu, militer Israel memindahkan penduduk setempat menjauh dari kawat keamanan perbatasan dengan Gaza.
Partainya juga diketahui bersiap melancarkan serangan darat terhadap organisasi Hamas yang berbasis di Jalur Gaza. Namun, belum ada keputusan yang diambil oleh elit politik Israel.
Warga tolak mengungsi dari Gaza
Permintaan Israel agar 1,1 juta penduduk Gaza utara untuk hengkang ditolak oleh organisasi Hamas.
Permintaan Israel itu disampaikan dalam rangka melancarkan serangan darat ke wilayah Palestina yang berpenduduk padat.
“Rakyat Palestina kami menolak ancaman para pemimpin pendudukan (Israel) dan seruan mereka agar mereka meninggalkan rumah mereka dan melarikan diri ke selatan atau Mesir,” kata organisasi Hamas dalam pernyataannya, seperti dilansir kantor berita AFP, Jumat. (13/10/2023). Kami terus tinggal di rumah kami, di tanah kami, dan di kota kami Tidak akan ada relokasi apa pun, tambah kelompok perlawanan Palestina.”