CIREBON, RAKCER.ID — Air bersih mulai sulit didapat. Kekeringan mulai melanda dimana-mana. Imbas dari kemarau berkepanjangan di wilayah Kabupaten Cirebon. Itu telah memberikan dampak serius pada masyarakat.
Sumur di rumah-rumah warga, volume airnya mengalami penyusutan drastis. Bahkan ada yang sampai kering kerontang. Terjadi dibanyak tempat. Tak terkecuali, di sekitar Kecamatan Gempol Kabupaten Cirebon.
Untuk mengatasi kesulitan tersebut, PT Indocement Komplek Pabrik Cirebon melalui Corporate Social Responsibility (CSR) hadir memberikan perhatian. Rutin menyalurkan bantuan air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari hari.
Baca Juga:Dukungan Projo, Hanya Untuk Prabowo. Hj Kuni: Tak Taat, Sudah Mundur Saja !Ganjar Idolaku, Lagu Spesial dari Aftershine Menggema di Cirebon
Assistant to GMO, Rita Widjaya menjelaskan
air bersih merupakan kebutuhan pokok yang sangat penting dalam kehidupan sehari hari. Dampak dari musim kemarau yang berkepanjangan imbas dari badai El Nino, sangat di rasakan oleh warga yang ada di sekitar Kecamatan Gempol.
Salah satu titik yang menjadi fokus Indocement, adalah Blok Kedung Kijing Desa Palimanan Barat. “Di Desa itu, pengiriman air bersih terus kita lakukan setiap hari,” kata Rita.
Selain itu, Indocement juga menyalurkan bantuan air bersih di lembaga pendidikan Pondok Pesantren Al Bahjah yang berada di Desa Ciwaringin. Disana lanjut Rita, kebutuhan airnya cukup banyak. Sejalan dengan jumlah santri yang banyak pula.
Namun, pihaknya hanya bisa menyalurkan kebutuhan air ke Al Bahjah, sehari dalam seminggunya.
“Kalau ke Al Bahjah Ciwaringin itu tidak setiap hari. Hanya sekali dalam seminggu. Biasanya setiap hari Jumat kita kirimkan air kesana,” kata dia.
Rita menambahkan ini merupakan bukti konkret dari perhatian dan kepedulian perusahaan terhadap kesulitan warga sekitar, perusahaan dalam hal krisis air bersih.
“Di harapkan kegiatan ini dapat membantu warga dalam mengatasi masalah krisis air bersih,” katanya.
Baca Juga:1 Posisi Jabatan Sekdis Kabupaten Cirebon Kosong. Ade: Rotasi Mutasi Jabatan Tak Jadi Digelar Bulan IniImron Ngeluh Perda RTRW Tak Rampung-rampung
Salah satu warga Palimanan Barat Isam, mengaku sudah cukup lama kondisi sumur di rumahnya mengalami penyusutan. Airnya hanya ada, di pagi hari. Itu pun tidak seberapa. Makanya, pria paruh baya itu mengaku rela ikut mengantre, untuk mendapatkan air bersih.
“Alhamdulillah, lumayan bisa buat stok. Kalau ngandelin sumur sudah tidak bisa. Hanya ada dua sampai tiga ember saja. Ini (pembagian,red) bisa buat sehari-hari. Apalagi nanti dikirim lagi,” pungkasnya. (zen)