CIREBON, RAKCER.ID– Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi mencalonkan Nawawi Pomolango sebagai Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Sementara (KPK) menggantikan Firli Bahuri yang dipecat setelah terjerat kasus hukum.
Menurut Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana, penunjukan ini dilakukan untuk mengisi kekosongan yang ditinggalkan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri sebagai tersangka kasus dugaan pemerasan mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL).
Lebih lanjut ia menyatakan, Keputusan Presiden (Keppres) tersebut ditandatangani Presiden ke-7 RI pada Jumat (24/11) malam di Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta, sekembalinya dari kunjungan kerja ke Kalimantan Barat.
Baca Juga:Ternyata Ini Alasannya Arbani Yasiz Gantikan Iqbal Ramadhan Perankan Dilan di Film Ancika 1995Agensi Bagikan Kabar Cha Eun Woo yang Hadiri Ajang MTV Video Music Awards Jepang 2023 yang Diwarnai Insiden Penikaman
“Presiden Joko Widodo telah menandatangani Keputusan Presiden Pemberhentian Sementara Ketua KPK Firli Bahuri, dan menetapkan Nawawi Pomolango sebagai Plt Ketua KPK,” ujarnya, Jumat (24/11/2023) melalui pesan singkat.
Sebelumnya, Firli Bahuri disebut-sebut sebagai tersangka pemerasan mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo oleh Polda Metro Jaya. Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Kompol Ade Safri Simanjuntak mengatakan, penetapan tersangka berdasarkan hasil gelar perkara.
Hasil penemuan bukti yang cukup menetapkan saudara laki-laki FB (Firli Bahuri) selaku Ketua KPK sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi tersebut, kata Ade pada Rabu, 22 November 2023 di Polda Metro Jaya.
Sejak 2019, Nawawi menjabat Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi. Nawawi terpilih menjadi pimpinan KPK setelah memperoleh 50 suara dalam pemungutan suara yang digelar Komisi III DPR di DPR.
Sebelumnya, Firli Bahuri disebut-sebut sebagai tersangka pemerasan mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo oleh Polda Metro Jaya. Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Kompol Ade Safri Simanjuntak mengatakan, penetapan tersangka berdasarkan hasil gelar perkara.
Profil Nawawi Pomolango
Nawawi juga mengkritisi kepemimpinan Firli Bahuri di lembaga antirasuah itu dengan menonjolkan perilaku one man show-nya.
Dia mengingatkan pimpinan KPK untuk tidak mengambil keputusan sendiri. Kemudian, saat mengikuti uji kelayakan dan kepatutan Ketua KPK, Nawawi menyampaikan kritik tajam kepada KPK. Mulai dari penyadapan KPK yang dinilai berlebihan, forum pegawai KPK yang sarat politik, hingga program pencegahan yang dinilai hanya sebatas berkeliling dengan bus antikorupsi.