Reksa dana, misalnya, dikelola oleh manajer investasi, cocok untuk pemula karena cenderung lebih aman. Saham memberikan peluang imbal hasil yang lebih tinggi, tetapi risikonya juga besar. Sementara itu, obligasi menawarkan keuntungan yang stabil dan lebih aman dibanding saham.
Diversifikasi Portofolio Investasi Menaruh investasi hanya pada satu jenis instrumen, misalnya saham, bisa berisiko tinggi. Diversifikasi portofolio adalah kunci untuk mengelola risiko dan mengoptimalkan keuntungan.
Misalnya, kamu bisa mengalokasikan dana investasi ke dalam beberapa jenis instrumen seperti saham, reksa dana, dan obligasi. Dengan diversifikasi, kamu bisa meminimalkan risiko kerugian sekaligus menjaga stabilitas portofolio investasimu.
Baca Juga:Lunasi dan Hapus! Tips Ampuh Menghindari Penyalahgunaan Data di Pinjaman OnlineInvestor Susah Ditemukan? 6 Tips Ini Siap Menolong Startup Kamu!
Memulai investasi di usia 20-an bisa jadi tantangan, namun bukan berarti tidak mungkin. Mulailah dengan menetapkan tujuan, serta memastikan dana darurat dan tabungan sudah mencukupi.
Setelah itu, pilih instrumen investasi yang sesuai dan lakukan diversifikasi untuk mengoptimalkan pertumbuhan asetmu. Meskipun terlihat rumit, langkah-langkah ini bisa membantu menghindari kerugian dan mendukung tercapainya tujuan finansialmu di masa depan.