Namun mereka sering kali ditembak atau diracun karena dianggap hama tanaman.
3. Grus nigricollis
Burung bangau berleher hitam, atau Grus nigricollis, memiliki leher, ekor, dan ujung sayap berwarna hitam, serta badan berwarna putih dengan dahi berwarna merah.
Mereka ditemukan di India, Bhutan, Vietnam, Nepal, dan Cina, khususnya di Dataran Tinggi Tibet. Beratnya 5,5 kilogram dan panjang sekitar 139 sentimeter dengan lebar sayap 235 cm.
Baca Juga:Awas Jangan Sampai Salah Berikut 5 Cara Membedakan Daging Sapi dan Daging BabiKamu Ingin Menghasilkan Foto Aesthetic , 7 Cara Menghasilkan Foto yang Aesthetic Pakai Android?
Mayoritas waktu Grus nigricollis dihabiskan untuk mencari makanan, antara lain serangga, ikan, katak, cacing tanah, umbi-umbian, biji-bijian, dan akar tanaman.
Dengan perkiraan tersisa 8.800–11.000 individu dalam populasinya, spesies ini dianggap hampir terancam.
Ada beberapa alasan yang menyebabkan hal ini, termasuk mengeringnya rawa-rawa tempat mereka mencari makan, pemangsaan macan tutul, dan bahkan sengatan listrik dari kabel listrik.
4. Grus monacha
Grus monacha yang sering dikenal dengan sebutan burung bangau berkerudung ini memiliki tubuh berwarna hitam dengan bagian putih di bagian leher dan kepala.
Hal ini ditemukan di sejumlah negara, termasuk Cina, Jepang, Mongolia, Korea Selatan, Korea Utara, dan Rusia.
Sebaliknya, ada pula yang terbang hingga Indiana dan Tennessee (Amerika Serikat).
Panjangnya bisa mencapai 1 m, lebar 1,87 m, dan berat 3,7 kg dengan perkiraan populasi sekitar 11.600 ekor, spesies ini dikategorikan sebagai spesies yang rentan.
Baca Juga:Agar Tidak Boros Serta Kamu Ingin Menghemat, 5 Tips Membelanjakan Gaji dengan CerdasAkhir Tahun Semakin Dekat, Mari Agendakan! Seru-seruan Akhir tahun di Gili Trawangan Bersama Keluarga Tercinta
Untungnya, kolaborasi beberapa pihak telah menghasilkan peningkatan jumlah penduduk belakangan ini.
5. Grus japonensis
Burung bangau terlangka kedua di dunia adalah burung bangau mahkota merah, atau Grus japonensis. Hanya 2.800–3.300 yang tersisa di alam liar, dan mereka tersebar di Tiongkok, Jepang, Korea Selatan, Korea Utara, dan Rusia.
Menurut penelitian yang dilakukan pada tahun 2021, spesies ini dianggap rentan. Deforestasi, kerusakan lahan basah, pembangunan infrastruktur (jalan, bendungan, dan kawasan industri), dan keracunan logam berat merupakan beberapa faktor yang berkontribusi terhadap kehancurannya.
Grus japonensis, salah satu burung terbesar di planet ini, panjangnya bisa mencapai 1,6 meter, lebar sayap 2,4 meter, dan berat 9,5 kilogram.
Untuk membesarkan anak-anaknya, burung jantan dan betina berkolaborasi dalam tugas-tugas seperti pembangunan sarang, inkubasi telur, pemberian makan, dan perlindungan predator.