Ribuan Prank Call dan Ghost Call Masuk ke Layanan Cirebon Siaga 112, Paling Banyak Bulan Januari dan September

Ribuan Prank Call dan Ghost Call Masuk ke Layanan Cirebon Siaga 112, Paling Banyak Bulan Januari dan September
LAYANAN. Ribuan Prank Call dan Ghost Call Masuk ke Layanan Cirebon Siaga 112. FOTO: ISTIMEWA/RAKCER.ID
0 Komentar

CIREBON, RAKCER.ID – Sejak 2018, layanan Cirebon Siaga 112 menjadi andalan masyarakat Kota Cirebon memberikan aduan dan laporan berbagai kondisi darurat di Kota Cirebon.

Namun ternyata, tak semua aduan dan laporan yang masuk merupakan laporan yang serius dan benar-benar darurat. Masih banyak masyarakat yang hanya sekadar iseng menggunakan sambungan layanan Cirebon Siaga 112 tersebut.

Sampai saat ini, petugas layanan Cirebon Siaga 112 masih banyak mendapatkan prank call atau panggilan jahil dan ghost call atau panggilan sesat tanpa memberikan informasi.

Baca Juga:Disdukcapil Kota Cirebon Cetak 200 KTP Per Hari, Jumlah Penduduk di Kota Cirebon Menyentuh 350 Ribu JiwaPaslon Luthfi-Dia Siapkan 3 Pengacara Demi Bertarung di Mahkamah Konstitusi

Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (DKIS) Kota Cirebon yang menjadi leading sektor pun mencatat, panggilan ‘tidak jelas’ tersebut jumlahnya lebih banyak daripada panggilan yang benar-benar serius kedaruratan.

Berdasarkan data ada, dari Januari hingga November 2024 saja, tercatat ada 2.277 panggilan prank call dan 1.025 panggilan ghost call yang masuk ke sambungan layanan Cirebon Siaga 112.

Kepala DKIS Kota Cirebon, Ma’ruf Nuryasa menyebutkan, prank call terbanyak terjadi pada Januari 2024 dengan total 315 panggilan.

Sedangkan untuk panggilan ghost call, tertinggi terjadi pada September dengan total 114 panggilan.

Ma’ruf pun mengakui, bahwa prank call dan ghost call merupakan fenomena yang tidak bisa dihindari dan diprediksi dalam layanan kedaruratan, karena semua sambungan bisa masuk.

“Ini menjadi bagian dari sistem dan habit masyarakat. Tapi edukasi terus kami lakukan, dan masyarakat mulai teredukasi seiring berjalannya waktu,” ungkapnya.

Panggilan prank call dan ghost call, lanjut Ma’ruf, bisa juga terjadi karena sistem, karena ketika panggilan sudah masuk dan langsung terputus karena sistem itu sudah tercatat.

Baca Juga:Kasus yang Menyeret Anggota DPRD Kabupaten Cirebon Bakal Dikawal Komnas PerempuanDemi Masuk 15 Besar, KONI Kabupaten Cirebon Dorong Pembinaan Atlet di Tahun 2025

“Banyak faktor panggilan prank call dan ghost call terjadi di layanan Cirebon Siaga 112. Makanya tidak bisa dihindari, namun yang terpenting kita melakukan edukasi,” lanjut dia.

Saat ini, ditambahkan Ma’ruf, layanan Cirebon Siaga 112 memiliki sembilan petugas call taker yang terdiri dari enam perempuan dan tiga laki-laki.

Layanan Cirebon Siaga 112 ini bekerja dan aktif penuh selama 7 hari 24 jam dengan sistem tiga shift.

“Petugas kami sudah teruji. Karena, untuk menjadi call taker mereka harus lolos tes khusus dan psikotes. Mereka tidak boleh mudah panik, karena mayoritas penelepon berada dalam kondisi darurat atau panik, sehingga petugas harus tetap tenang agar dapat memberikan arahan dengan baik,” imbuh Ma’ruf.

0 Komentar