Beberapa warung Sate Kalong bahkan sudah berdiri puluhan tahun, diwariskan dari generasi ke generasi. Tak heran jika banyak orang yang datang bukan hanya untuk makan, tapi juga untuk mengenang masa lalu.
Kuliner Malam yang Menggoda Wisatawan dan Warga Lokal
Sate Kalong bukan hanya makanan, tapi juga pengalaman. Bagi wisatawan, mencicipi Sate Kalong adalah cara cepat untuk menyatu dengan denyut malam kota Cirebon. Sedangkan bagi warga lokal, ia adalah sahabat setia di malam yang sepi atau teman ngobrol ringan saat nongkrong di emperan warung.
Banyak juga yang bilang, Sate Kalong ini cocok jadi “penutup hari” yang sempurna setelah keliling kota baik habis wisata religi, mampir ke Keraton Kasepuhan, atau sekadar pulang dari kerja lembur.
Baca Juga:Belum Sah ke Cirebon Kalau Belum Coba Mie KoclokCirebon Gelar Mask Festival 2025, Panggung Ekspresi Budaya dalam Balutan Topeng
Tips Berburu Sate Kalong
1. Datang lebih awal (sekitar pukul 19.00-20.00) agar tidak kehabisan.
2. Siapkan uang tunai karena mayoritas masih melayani secara konvensional.
3. Kalau suka pedas, jangan lupa minta tambahan sambal atau cabe rawit.
4. Jangan malu ngobrol sama penjualnya biasanya mereka punya cerita seru tentang sejarah dan resep warisan keluarga.
Sate Kalong, Cirebon Punya Cerita Rasa di Tengah Malam
Di tengah arus modernisasi dan serbuan makanan cepat saji, Sate Kalong tetap bertahan sebagai ikon kuliner malam Cirebon. Ia bukan cuma soal sate dan bumbu, tapi juga tentang warisan rasa, kebersamaan, dan suasana malam yang hangat.
Jadi, kalau kamu berkunjung ke Cirebon dan ingin merasakan sesuatu yang beda, biarkan malam membawamu ke lapak sederhana Sate Kalong. Di sana, lidah akan dimanjakan, dan hati akan hangat oleh cerita-cerita malam yang tak terlupakan.