Sate Kalong Cirebon: Bukan dari Kelelawar, Tapi dari Tradisi

Sate Kalong Cirebon: Bukan dari Kelelawar, Tapi dari Tradisi
Sate Kalong. Foto: Cirebon Foodiary/rakcer.id
0 Komentar

CIREBON, RAKCER.ID – Ketika malam mulai turun dan lampu-lampu kota Cirebon menyala temaram, ada satu aroma yang mulai merayap di Udara denan bau daging yang terbakar di atas bara api, dipadukan dengan bumbu kacang khas yang menggoda.

Itulah tanda bahwa Sate Kalong sedang beraksi kuliner malam legendaris yang telah menjadi destinasi wajib bagi penjelajah rasa di Kota Udang.

Tenang dulu, meski namanya “Kalong” yang dalam bahasa Jawa berarti kelelawar sate ini sama sekali tidak terbuat dari daging hewan malam tersebut.

Baca Juga:Belum Sah ke Cirebon Kalau Belum Coba Mie KoclokCirebon Gelar Mask Festival 2025, Panggung Ekspresi Budaya dalam Balutan Topeng

Nama “Sate Kalong” lebih merujuk pada jam bukanya yang dimulai selepas Magrib hingga tengah malam, layaknya kelelawar yang aktif di malam hari. Sebuah istilah yang penuh karakter sekaligus penanda waktu berburu rasa.

Daging Kerbau, Rahasia Tekstur yang Unik

Tak seperti sate pada umumnya yang berbahan dasar daging ayam atau kambing, Sate Kalong khas Cirebon menggunakan daging kerbau. Daging ini dikenal memiliki tekstur yang lebih berserat, namun ketika dimasak dengan teknik tradisional dan dibumbui dengan rempah pilihan, rasanya menjadi lembut dan kaya.

Daging kerbau dipotong kecil, ditusuk rapi di tusukan bambu, lalu dibakar perlahan di atas bara api arang. Proses pembakaran ini tidak hanya matang merata, tapi juga memberikan aroma asap khas yang menambah kelezatan.

Bumbu Kacang dengan Rasa Manis-Gurih Khas Cirebon

Kalau biasanya sate disajikan dengan bumbu kacang pedas atau kecap manis, Sate Kalong menawarkan rasa yang lebih kompleks: gurih, manis, dan sedikit legit. Bumbu kacangnya dibuat dari kacang tanah yang disangrai, ditumbuk halus, lalu dicampur dengan gula merah dan rempah-rempah pilihan.

Hasilnya? Semangkuk sate dengan siraman bumbu kacang yang kaya rasa, dipadukan dengan lontong hangat, siap menyapa perut-perut yang lapar di malam hari.

Lokasi Legendaris di Pasar Kanoman dan Sekitarnya

Salah satu spot legendaris untuk menikmati Sate Kalong adalah di sekitar Pasar Kanoman. Di sana, pedagang kaki lima mulai menggulung tikar dan membuka gerobak mereka selepas matahari tenggelam. Lampu petromaks menyala temaram, bau asap sate mengepul di udara, dan antrean pelanggan mulai mengular. Suasananya klasik, penuh nostalgia, dan benar-benar autentik.

0 Komentar