CIREBON, RAKCER.ID – Perbaikan Jalan Swasembada yang berada di wilayah Karya Mulya, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon, telah masuk dalam tahap perencanaan dan akan dilakukan perbaikan pada pertengahan bulan Mei 2025.
Jalan yang mengalami kerusakan sepanjang kurang lebih 200 meter itu akan ditingkatkan kondisinya dengan metode pelapisan hotmix.
Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kota Cirebon, Totong mengungkapkan, Jalan Swasembada telah masuk dalam program perbaikan infrastruktur tahun 2025 dan telah dianggarkan sebesar Rp200 juta dari APBD Kota Cirebon.
Baca Juga:Tumpahan Minyak dari Tol Palikanci Mencemari Lingkungan, DLH Kota Cirebon Langsung Tinjau LokasiPemkot Cirebon Tunggu Keputusan Resmi Soal Bale Jaya Dewata, Pemerhati Sejarah Cirebon Minta Ruang Dialog
Dana tersebut akan digunakan untuk peningkatan jalan selebar tiga meter dengan teknik hotmix agar lebih awet dan nyaman dilalui masyarakat.
“Rencana perbaikan akan dilaksanakan pertengahan Mei 2025. Jalan Swasembada sudah kami masukkan dalam program tahun ini dan anggarannya juga telah disiapkan,” ujar Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kota Cirebon, Totong belum lama ini.
Totong menambahkan, peningkatan jalan dengan teknik hotmix diharapkan bisa memperpanjang umur jalan serta memberikan kenyamanan bagi pengguna jalan.
“Kita upayakan realisasi perbaikannya bisa tepat waktu dan tanpa kendala anggaran. Selain itu, perbaikan ini penting karena mobilitas warga cukup tinggi di kawasan tersebut,” jelasnya.
Ia juga menyampaikan harapan agar perbaikan tidak hanya dilakukan di Jalan Swasembada saja. Beberapa ruas jalan lain yang kondisinya rusak juga diharapkan dapat ditangani secara bertahap oleh pemerintah daerah.
“Masih ada beberapa ruas jalan lain yang kondisinya perlu penanganan. Kita berharap semuanya bisa diperbaiki secara bertahap demi kenyamanan dan keamanan masyarakat,” tutupnya.
Sebelumnya, warga mengeluhkan kondisi Jalan Swasembada di Kota Cirebon yang sudah lama mengalami kerusakan parah dan kerap memicu kecelakaan.
Baca Juga:Pergantian Nama Gedung Negara Jadi Bale Jaya Dewata Picu Kontroversi, Begini Komentar Para Pemerhati CirebonPeringati Hari Otonomi Daerah ke-29, Pemkot Cirebon Tegaskan Komitmen Perkuat Demokrasi dan Pelayanan Publik
Salah satu warga, Munawa menyampaikan langsung kepada pihak awak media bahwa kondisi jalan tersebut telah membahayakan pengguna jalan.
“Terima kasih sudah menyampaikan. Memang mohon maaf, jalan seperti ini sudah banyak makan korban. Banyak yang jatuh, terutama di sekitar rumah kuning itu. Sampingnya langsung jalan dan kotak saluran. Dulu itu kali lebar, sekarang menyempit karena lahannya dipenuhi bangunan rumah. Saluran jadi tidak bisa menampung air,” ungkap Munawa.