2. Jalak eropa
Turnus vulgaris, atau burung jalak Eropa, sering dianggap sebagai burung pengganggu yang sangat mengganggu.
Keberadaan burung ini mungkin berdampak pada sektor peternakan, pertanian, penerbangan, dan kesehatan manusia.
Apalagi peta sebarannya cukup luas meliputi Eropa, Asia, Afrika, dan Amerika Utara.
Baca Juga:Siap – Siap, 5 Urban Legend yang Sangat Mengerikan Pasti Sudah Sering Mencobanya, 5 Jajanan Ramadhan Khas IndonesiaÂ
Burung ini memiliki panjang antara 19 dan 23 sentimeter dan berat antara 58 dan 101 gram. Mereka memiliki lebar sayap 31–44 cm saat ini. Secara umum, burung jalak Eropa secara eksklusif menunjukkan parasitisme induk terhadap burung jalak Eropa lainnya.
Salah satu makalah jurnal berjudul “Indukan Jalak Eropa Parasitik Tidak Bertelur Berkualitas Tinggi” menyatakan bahwa penyebab parasitisme induk jalak Eropa adalah betina yang, ketika ditinggal sendirian di sarangnya, baru bertelur pertama kali.
Tentang Dari semua pasangan burung jalak Eropa yang terbentuk sepanjang musim kawin, 37 persen dari sarang ini diketahui berisi telur dari burung jalak betina yang bertanggung jawab atas parasitisme induk.
Biasanya telur jalak eropa menetas dalam waktu 12 hari. Ibu tirinya kemudian akan merawat mereka sampai mereka berusia tiga minggu, dan pada saat itulah mereka dapat merawat diri mereka sendiri.
Hebatnya, meskipun merupakan induk parasit, populasi burung jalak Eropa diperkirakan cukup besar.
Setidaknya terdapat ratusan juta burung jalak Eropa di dunia saat ini karena kemampuan beradaptasi mereka yang luar biasa.
3. Burung koboi berkepala cokelat
Seluruh keluarga burung koboi, Molothrus, benar-benar terlibat dalam parasitisme induk. Namun, spesies paling umum yang menunjukkan parasitisme induk mungkin adalah burung koboi berkepala coklat (Molothrus ater).
Baca Juga:Resep Membuat Garlic Soup yang Sangat Lezat dan Membuat Ketagihan Masih Menjadi Misteri,5 Misteri Area 51 yang Belum Terpecahkan
Padang rumput dari Amerika Utara hingga Amerika Tengah adalah rumah bagi burung ini. Burung koboi berkepala coklat berukuran panjang 16–22 cm dan berat 38–50 gram.
Sedangkan lebar sayap burung ini berukuran sekitar 32 hingga 38 cm. Menurut Nest Watch, burung koboi betina berkepala coklat pertama-tama akan mencari sarang spesies burung lain.
Mereka kemudian akan mendekat secara sembunyi-sembunyi, menaruh telurnya di sarang, dan pergi begitu saja.
Kadang-kadang burung kukuk betina akan membuang telur-telur burung inangnya jika tidak ada cukup ruang di dalam sarang, meskipun hal ini tidak seberbahaya sarang burung kukuk.