Ini bukan sekadar “perasaan hati yang nggak enak.” Saat marah, tubuh melepaskan hormon stres seperti kortisol, adrenalin, dan norepinefrin.
Kombinasi hormon ini bikin tekanan darah meningkat dan detak jantung naik drastis. Menurut Dr. Michael Breus, bahkan dalam posisi tidur sekalipun, tubuhmu bisa tetap ‘siaga’ seperti sedang menghadapi ancaman.
Padahal, tubuh seharusnya mengalami penurunan tekanan darah saat tidur. Tapi kalau kamu tidur dalam keadaan marah, proses ini nggak berjalan normal.
Baca Juga:Rambut Selalu Lepek dan Berminyak? Mungkin Kamu Sering Lakukan Ini Tanpa SadarYuk, Cek Skormu Dulu Lewat Ponsel, Begini Caranya
Dan dalam jangka panjang, ini bisa meningkatkan risiko hipertensi, penyakit jantung, dan gangguan tidur kronis.
Marah adalah emosi alami semua orang pasti pernah merasakannya. Tapi membiarkannya berlarut-larut, apalagi sampai terbawa tidur, justru bikin kita lebih rentan sakit, capek secara emosional, dan kehilangan kendali atas diri sendiri.
Sebelum tidur, cobalah untuk “berdamai”. Nggak harus menyelesaikan semua masalah malam itu juga, tapi minimal cukup untuk membuat hati lebih tenang. Bisa dengan journaling, meditasi singkat, atau sekadar tarik napas dalam-dalam dan melepaskan beban hari itu.
Karena tidur yang damai bukan soal berapa lama, tapi seberapa ringan hati yang kamu bawa ke alam mimpi.