Trump Effect dan Tanggal Merah 2025, Apindo Kota Cirebon Minta Solusi Pemerintah

Trump Effect dan Tanggal Merah 2025, Apindo Kota Cirebon Minta Solusi Pemerintah
TARIF IMPOR. Ketua Apindo Kota Cirebon, Agus Subiyakto mengatakan, Trump Effect jadi perhatian serius dunia usaha. FOTO: ISTIMEWA/RAKCER.ID
0 Komentar

CIREBON, RAKCER.ID – Kebijakan tarif impor yang diberlakukan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump jadi perhatian serius pengusaha tanah air. Mereka masih mengkaji dampak dari kenaikan tarif tersebut lantaran tak ingin terjebak pada konflik perang dagang.

Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kota Cirebon, Agus Subiyakto mengatakan, Trump Effect memang mengguncang dunia usaha.

“Pasti ada efek. Tapi di Cirebon kan ekspor-imporkan hanya rotan ya,” ujar Agus kepada Rakyat Cirebon, kemarin.

Baca Juga:Fitrah Malik Tekankan Pentingnya Ketepatan Pencairan Dana PMT, Walikota Edo Janji EvaluasiWakil Walikota Cirebon Perkuat Sinergi dengan Kementerian, Bahas Perempuan dan Anak di Kota Cirebon

Dikatakan Agus, sikap pengusaha Indonesia yang tergabung dalam Apindo Kota Cirebon masih menunggu keputusan pemerintah. Pasalnya, negosiasi G to G masih terus dilakukan agar pemberlakuan tarif impor tidak mencekik pengusaha Indonesia.

“Pemerintah tidak tinggal diam. Sekarang pemerintah sedang melakukan negosiasi kita lihat hasilnya bagaimana kita sikapi bersama,” jelasnya.

Dikatakan Agus, ekspor produk dari Cirebon lebih banyak berasal dari jenis rotan dan furnitur lainnya. Itu pun hanya sebagian kecil saja ke Amerika.

“Ada pengusaha ekspor-impor tapi tidak banyak ke Amerika untuk pengusaha yang di Kota Cirebon,” kata dia.

Menurutnya, para pengusaha terus mengkaji kebijakan Trump dan menganalisis dampaknya. Ditambah kajian-kajian lain mengenai kebijakan pemerintah Indonesia dan mencari solusi mengenai persoalan internal perusahaan.

“Kita rutin suka kumpul sama teman-teman pengusaha diskusi tentang pemerintahan, kebijakan-kebijakan maupun perusahaan-perusahaannya sendiri untuk mencari solusi tersendiri,” jelasnya.

Di dalam negeri, salah persoalan yang sedang ramai ialah banyaknya tanggal merah di tahun 2025. Hal ini membuat perusahaan yang memiliki banyak karyawan merugi lantaran hari produksinya berkurang.

Baca Juga:2 Orang Jadi Korban Akibat Atap Kantor Kecamatan Gebang AmbrolKAI Jamin Perjalanan Aman, Nyaman, dan Berkesan Sepanjang Jalur KA di Daop 3 Cirebon

“Kalau perusahaan-perusahaan yang karyawannya banyak ada ribuan, itu dalam satu hari pasti ada kerugian. Makanya usulan seperti itu ya baik juga si usulan seperti itu,” imbuhnya.

Ditambahkan Agus, para pengusaha bahkan melakukan dialog dengan pemerintah untuk menyampaikan aspirasi mengenai jumlah tanggal merah dalam setahun.

“Cuti bersama memang bagi karyawan itu senang ya tapi bagi pengusaha yang notabene karyawannya banyak sampai ribuan pasti akan merugikan,” katanya.

Agus berharap, agar ada jalan tengah bagi pengusaha agar produktivitas perusahaan dapat dioptimalkan. Salah satunya dengan tidak memangkas hari kerja.

0 Komentar