CIREBON,RAKCER.ID – Ketegangan antara Elon Musk dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump semakin memuncak.
Terbaru, Musk menyebut kebijakan tarif perdagangan yang digagas Trump berpotensi menjerumuskan ekonomi AS ke jurang resesi pada paruh kedua tahun ini.
Simak Ulasan Lengkap tentang Trump-Musk Kian Panas
“Tarif itu akan menyebabkan resesi pada paruh kedua tahun ini,” ungkap Musk melalui unggahan di platform X miliknya, mengomentari rencana Trump untuk memperluas kebijakan tarif terhadap sejumlah negara mitra dagang utama AS, terutama China.
Baca Juga:Demi Perluas Pembelian Bitcoin, Strategy Buka Tawaran Saham Preferen US$2,1 MiliarVitalik Buterin Optimis pada Ethereum, Tapi Akui Bitcoin Lebih Unggul
Peringatan ini muncul di tengah berbagai sinyal pelemahan ekonomi AS. Meskipun kontraksi besar belum terjadi, data menunjukkan tanda-tanda perlambatan, mulai dari penurunan aktivitas manufaktur hingga tekanan pada pasar tenaga kerja. Ketidakpastian kebijakan dagang makin memperburuk kekhawatiran investor global.
Musk menambahkan bahwa tarif baru tersebut bukan hanya akan membebani konsumen dengan harga lebih tinggi, tetapi juga akan menghantam industri teknologi, termasuk Tesla yang sangat bergantung pada rantai pasokan global. “Biaya bahan baku melonjak berkali-kali lipat. Ini langsung berdampak pada operasional Tesla,” tegasnya.
Sebelumnya, Musk juga menyinggung kebijakan pajak Trump yang menurutnya “pemborosan anggaran,” terlebih di tengah kondisi utang nasional AS yang terus membengkak hingga mencapai US$39,9 triliun. Ia menilai kombinasi tarif dan pajak Trump dapat menciptakan tekanan fiskal dan memperburuk sentimen pasar.
Ketegangan ini juga berdampak pada harga saham Tesla yang telah turun tajam sejak pengumuman tarif pertama kali dilakukan. Apalagi setelah Musk memutuskan mundur dari posisi penasihat khusus Trump, hubungan keduanya makin renggang dan memanas di ruang publik. (*)