CIREBON,RAKCER.ID – Pemerintah Amerika Serikat mencatat peningkatan jumlah pekerja sebesar 139.000 orang pada Mei 2025, berdasarkan laporan terbaru dari U.S.
Bureau of Labor Statistics (BLS) yang dirilis Jumat (06/06). Kenaikan ini menjadi angin segar di tengah perlambatan ekonomi dan ketidakpastian global.
Simak ulasan lengkap tentang Jumlah Pekerja AS Naik 139 Ribu di Mei
Pertumbuhan lapangan kerja paling menonjol terjadi di sektor perawatan kesehatan, rekreasi dan perhotelan, serta bantuan sosial.
Baca Juga:Trump-Musk Kian Panas, Kini Sebut Tarif Trump Bakal Sebabkan ResesiDemi Perluas Pembelian Bitcoin, Strategy Buka Tawaran Saham Preferen US$2,1 Miliar
Sektor-sektor ini menunjukkan daya tahan tinggi meski tekanan ekonomi akibat kebijakan tarif masih membayangi.
Namun, jumlah pegawai federal justru berkurang, menyusul kebijakan efisiensi yang digulirkan oleh pemerintahan Presiden Donald Trump.
Peningkatan tenaga kerja ini dianggap sebagai pencapaian positif, terutama karena terjadi di tengah tensi perdagangan internasional dan lemahnya laju pertumbuhan ekonomi AS.
Beberapa analis menilai bahwa hal ini menunjukkan ketahanan pasar tenaga kerja AS terhadap dampak jangka pendek dari perang tarif.
Meski demikian, angka pengangguran nasional masih stagnan di level 4,2%, tidak berubah sejak April.
Hal ini menunjukkan bahwa tantangan struktural di pasar tenaga kerja belum sepenuhnya teratasi.
Sementara itu, reaksi pasar terhadap laporan ini terlihat dari penguatan tipis indeks dolar AS yang naik ke 98,9.
Meskipun begitu, indeks tersebut masih mencatat penurunan 0,5% dalam sepekan terakhir.
Baca Juga:Vitalik Buterin Optimis pada Ethereum, Tapi Akui Bitcoin Lebih UnggulBank Swasta Ini Beralih ke Saham AS Usai Lonjakan AI Semakin Cepat
Pelaku pasar kini menanti keputusan Federal Reserve terkait kemungkinan pemangkasan suku bunga guna mendorong pertumbuhan lebih lanjut.
Secara keseluruhan, laporan ketenagakerjaan ini memberikan harapan baru bagi perekonomian AS, meskipun pekerjaan rumah masih banyak dalam menekan angka pengangguran dan menjaga stabilitas pertumbuhan. (*)