JAKARTA. RAKCER.ID – Presiden Prabowo Subianto mengumpulkan jajaran menteri dan pimpinan lembaga strategis di bidang politik dan keamanan dalam sebuah pertemuan terbatas di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Senin (23/6).
Pertemuan tersebut digelar sebagai respons cepat atas meningkatnya ketegangan global, terutama di kawasan Timur Tengah, dan potensi dampaknya terhadap Indonesia.
Menurut pernyataan Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya, pertemuan itu fokus membahas dinamika geopolitik internasional terkini dan menyusun langkah-langkah strategis yang perlu dipersiapkan pemerintah Indonesia.
Baca Juga:Dunia Islam Cemas, Saudi Buka Suara Soal Serangan Nuklir AS ke IranBerebut Pulau Tujuh! Ternyata Ada ‘Harta Karun’ di Bawah Lautnya yang Bikin Dua Provinsi Panas Dingin
“Pertemuan tersebut membahas terkait perkembangan kondisi global dan dampaknya terhadap Indonesia, beserta langkah strategis yang harus dipersiapkan,” ujar Teddy, dikutip dari akun resmi Instagram @sekretariat.kabinet.
Pertemuan ini dilakukan hanya selang dua hari setelah Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengumumkan bahwa militer AS telah meluncurkan serangan terhadap tiga fasilitas nuklir utama milik Iran di Fordow, Natanz, dan Isfahan.
Serangan tersebut merupakan eskalasi dari konflik yang dipicu oleh serangan militer Israel ke wilayah Iran sejak 13 Juni lalu, yang menewaskan sejumlah pejabat tinggi, ilmuwan, dan warga sipil.
Iran merespons dengan serangan balik berupa rudal dan drone ke wilayah Israel, yang menyebabkan ratusan korban jiwa.
Konflik ini semakin memanas setelah Parlemen Iran mengesahkan penutupan Selat Hormuz bagi seluruh aktivitas pelayaran pada Minggu (22/6), sebuah langkah yang bisa memicu krisis energi global.
Rapat terbatas di kediaman Presiden turut dihadiri oleh sejumlah tokoh kunci kabinet dan lembaga pertahanan negara, antara lain:
Menko Polhukam Budi Gunawan
Menteri Luar Negeri Sugiono
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian
Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin
Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto
Jaksa Agung ST Burhanuddin
Kepala BSSN Nugroho Sulistyo
Mensesneg Prasetyo Hadi
Keberadaan para tokoh ini menunjukkan tingkat keseriusan pemerintah dalam mengantisipasi segala bentuk ancaman yang mungkin berdampak pada stabilitas nasional, baik dari sisi pertahanan, informasi, hingga keamanan siber.
Baca Juga:Geger Pulau Tujuh! Bangka Belitung dan Kepri Rebutan 7 Surga Laut, Siapa Paling Berhak?Trenggalek Panas! 13 Pulau ‘Direbut’ Tulungagung, Kemendagri Buka Suara
Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi mengenai kebijakan atau langkah yang akan diambil pemerintah sebagai hasil dari pertemuan ini.