Berebut Pulau Tujuh! Ternyata Ada ‘Harta Karun’ di Bawah Lautnya yang Bikin Dua Provinsi Panas Dingin

Berebut Pulau Tujuh! Ternyata Ada ‘Harta Karun’ di Bawah Lautnya yang Bikin Dua Provinsi Panas Dingin
Ilustrasi Kekayaan alam di Pulau Tujuh. Foto: Pinterest/rakcer.id
0 Komentar

CIREBON, RAKCER.ID – Perselisihan antara Provinsi Bangka Belitung (Babel) dan Kepulauan Riau (Kepri) soal klaim atas Pulau Tujuh bukan sekadar soal batas wilayah administratif.

Di balik konflik itu, Pulau Tujuh ternyata menyimpan kekayaan sumber daya alam yang besar nilainya, menjadikannya salah satu wilayah paling strategis di barat Indonesia.

Bukan tanpa alasan kedua provinsi sama-sama ngotot mempertahankan klaimnya. Pulau Tujuh bukan hanya penting secara geografis, tetapi juga menyimpan potensi ekonomi luar biasa.

Baca Juga:Tak Butuh Apoptosis! Kalajengking Amazon Tawarkan Cara Baru Membunuh KankerMotif Batik Ini Berasal dari Akulturasi Budaya Jawa dan Tionghoa

Berikut ini sejumlah kekayaan alam utama yang menjadikan Pulau Tujuh diperebutkan:

1. Kaya akan Sumber Daya Tambang

Pulau Tujuh diyakini memiliki deposit timah laut yang signifikan, mirip dengan wilayah Bangka Belitung yang memang dikenal sebagai penghasil timah utama Indonesia. Selain itu, pasir kuarsa juga ditemukan di kawasan ini, yang bernilai tinggi untuk industri kaca, elektronik, dan bahan bangunan.

Tak hanya itu, batu granit di Pulau Tujuh pun menjadi komoditas bernilai karena digunakan secara luas dalam sektor konstruksi dan infrastruktur.

2. Potensi Perikanan dan Wisata Bahari

Perairan di sekitar Pulau Tujuh kaya dengan hasil laut seperti ikan, cumi, dan hasil tangkap lainnya. Masyarakat setempat banyak yang menggantungkan hidup sebagai nelayan, dengan hasil laut didistribusikan ke wilayah sekitar termasuk Bangka dan Lingga.

Selain itu, kawasan ini menyimpan potensi besar untuk pengembangan wisata bahari. Keindahan bawah laut, ekosistem terumbu karang, dan gugusan pulau-pulau kecil di sekitarnya sangat cocok untuk aktivitas snorkeling, diving, hingga wisata ekologi.

3. Potensi Perkebunan Kelapa

Dari sisi daratan, Pulau Tujuh juga menyimpan sejarah panjang sebagai penghasil kelapa dan kopra, terutama pada masa kejayaan perdagangan antarpulau. Saat ini, potensi perkebunan tersebut masih terbuka untuk dikembangkan, terutama dalam skema agroekowisata atau perkebunan berkelanjutan.

4. Letak Geografis yang Strategis

Pulau Tujuh terletak di jalur pelayaran penting yang telah dikenal sejak abad ke-16. Posisi ini menjadikannya sangat strategis, baik untuk aktivitas logistik maupun pertahanan wilayah. Tak hanya dari sisi ekonomi, aspek geopolitik Pulau Tujuh juga bernilai tinggi karena berada di perbatasan laut Indonesia bagian barat.

0 Komentar