CIREBON, RAKCER. ID – Apakah kamu pernah merasakan kelelahan yang begitu dalam, hingga merasa “terhenti” dan tidak bisa melakukan apa-apa, bahkan untuk bangkit dari tempat tidur? Setelah seharian bekerja keras, memang wajar jika kamu merasa capek dan ingin beristirahat di kasur. Namun, jika kamu sering merasa sulit untuk melakukan aktivitas apapun dan hanya ingin berdiam di tempat tidur, mungkin kamu mengalami apa yang disebut “functional freeze”. Apa itu?
Liz Tenuto, seorang pengguna media sosial yang dikenal sebagai “The Workout Witch”, menyatakan bahwa functional freeze adalah reaksi pikiran dan tubuh terhadap stres atau perasaan kewalahan. Gejalanya bisa berupa kesulitan dalam menentukan tugas mana yang harus dilakukan selanjutnya dan menghabiskan waktu berjam-jam hanya untuk bermain ponsel tanpa arah. Istilah ini menjadi populer di platform media sosial, khususnya TikTok, dalam beberapa waktu terakhir.
“Menurut pandangan saya, banyak wanita yang mengalami functional freeze dan hal ini sering terjadi. Meski demikian, mereka tetap bisa menyelesaikan semua pekerjaan di siang hari,” ujar Tenuto kepada CNBC Make It. Tenuto memiliki latar belakang pendidikan di psikologi dan telah meneliti dampak stres serta trauma pada tubuh manusia.
Baca Juga:Indonesia Menjadi Salah Satunya! 5 Kerusakan Alam dan Bencana Terbesar di Dunia Akibat Perbuatan ManusiaKalimat Ini Selalu Diucapkan Orang Cerdas dengan Empati Tinggi Menurut Psikologi
“Ketika mereka sampai di rumah dan menyelesaikan aktivitasnya, mereka merasa benar-benar terjebak, lelah, dan kesulitan untuk bangkit dari tempat tidurnya,” tambahnya.
Apakah Functional Freeze Merupakan Masalah Kesehatan Mental?
Deborah Serani, PsyD (Doctor of Psychology), seorang penulis dan profesor senior di Universitas Adelphi, menjelaskan bahwa istilah “functional freeze” baru muncul di TikTok, namun fenomena ini sebenarnya patut diperhatikan oleh banyak orang.
“Ini sebenarnya merupakan cara baru untuk menjelaskan istilah psikologis lama yang dikenal sebagai respons imobilisasi membeku,” ungkapnya kepada Health.
“Frasa ‘functional freeze’ sangat tepat dalam menggambarkan fenomena psikologis ketika seseorang dihadapkan pada trauma atau tekanan, di mana mereka merasa ‘membeku’ namun tetap dapat berfungsi,” ujarnya lagi.
Saat seseorang mengalami tekanan, sinyal di otak mereka akan mengaktifkan sistem saraf simpatik. “Ketika menghadapi ancaman, reaksi fisiologis akan memandu kita untuk melawan, melarikan diri, membeku, atau berupaya bersosialisasi dengan ancaman tersebut,” papar Serani.