Pengelola TPA Kopiluhur Terbuka Soal Pencemaran, Tawarkan Solusi untuk Warga

Pengelola TPA Kopiluhur Terbuka Soal Pencemaran, Tawarkan Solusi untuk Warga
BERI RESPONS. Kasubag TU UPT TPA Kopiluhur Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cirebon, Jawahir mengakui adanya keluhan warga soal pencemaran air. FOTO: ISTIMEWA/RAKCER.ID
0 Komentar

CIREBON, RAKCER.ID – Permasalahan dugaan tercemarnya air sumur warga di sekitar TPA Kopiluhur Argasunya, akhirnya mendapat jawaban dari pihak pengelola. Kasubag TU UPT TPA Kopiluhur Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cirebon, Jawahir membenarkan adanya keluhan warga soal kondisi air.

“Kami telah melakukan sejumlah upaya untuk membantu warga terdampak. Memang kemarin ada sejumlah warga yang mengeluhkan soal licit (air yang keluar dari sampah sehingga menimbulkan bau tak sedap). Kita sudah berusaha memberikan air bersih berupa sumur bor di dua titik di wilayah Palinggihan RT 1 dan di Sumurwuni RW 1,” ungkapnya, Jumat (8/8).

Jawahir mengatakan, bau dan kekeruhan air sumur warga salah satunya dipicu kondisi kolam penampungan licit di TPA yang tidak mampu menampung air pada musim hujan.

Baca Juga:Taman Depan Barkowil akan Dipercantik, Reklame Mulai Dibongkar Satpol PP Kota CirebonPemerintah Cirebon Dorong Jalan Pekalipan Jadi Kawasan Kuliner yang Menarik Wisatawan

“Akibatnya, air mengalir ke sungai yang jalurnya berhubungan dengan pemukiman. Kalau air dari licit memang bau, tapi kami sudah berusaha mengolahnya sesuai aturan yang berlaku,” katanya.

Tak lupa juga Jawahir menjelaskan, awalnya TPA Kopiluhur memiliki tujuh kolam penampungan licit. Namun, seiring waktu, sebagian kolam tertutup sampah sehingga fungsinya berkurang.

“Satu kolam itu lebarnya 12 meter dengan kedalaman sekitar 3-4 meter. Karena tidak bisa menampung semua, saat musim hujan air meluber. Mungkin juga ada keretakan, sehingga merembes ke tanah dan sampai ke pemukiman warga,” jelasnya.

Saat ini, ditambahkan Jawahir, pihaknya tengah melakukan renovasi dan berencana menambah kolam penampungan baru.

“Selain itu, sumur bor tambahan juga telah dibuat di empat titik, termasuk bantuan dari Bandung dan Polres Cirebon Kota. Kalau dari kami, yang terdampak limbah TPA hanya di Palinggihan RW 1. Kalau RT 04/04 yang bersuara, jaraknya berdekatan, hanya terhalang jalan saja,” pungkasnya. (its)

0 Komentar