Warga Argasunya Protes Pengelolaan Sampah TPA Kopiluhur yang Merusak Lingkungan

Warga Argasunya Protes Pengelolaan Sampah TPA Kopiluhur yang Merusak Lingkungan
PENCEMARAN. Warga Argasunya, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon mengeluhkan pencemaran air akibat TPA Kopiluhur. FOTO: ISTIMEWA/RAKCER.ID
0 Komentar

“Airnya keruh, baunya agak menyengat. Kalau musim hujan malah lebih parah, warna air berubah dan bau makin terasa,” kata Sri.

Ia mengaku kini hanya menggunakan sumur bor untuk keperluan mencuci dan mandi. Sedangkan untuk memasak dan minum, keluarganya membeli air galon setiap minggu.

“Air sumur bikin gatal-gatal. Kadang kulit saya merah-merah setelah mandi. Kami yakin ini karena airnya sudah tercemar,” ujarnya sambil menunjukkan bekas iritasi di tangannya.

Baca Juga:Taman Depan Barkowil akan Dipercantik, Reklame Mulai Dibongkar Satpol PP Kota CirebonPemerintah Cirebon Dorong Jalan Pekalipan Jadi Kawasan Kuliner yang Menarik Wisatawan

Sri mengatakan rumahnya berada cukup dekat dengan lokasi TPA, dan air lindi kemungkinan besar mengalir ke wilayah tempat tinggalnya.

“Posisi TPA ada di atas, rumah kami di bawah. Jadi kalau air hujan turun, ya bisa bawa limbah juga ke bawah. Kami ingin ada perubahan, kalau bisa TPA itu ditutup atau dikelola lebih baik. Jangan sampai kami terus jadi korban,” harapnya.

Terpisah, Pengasuh Pondok Pesantren Benda Kerep, KH Miftah Faqih menyampaikan, keprihatinan mendalam terhadap dampak Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah di Argasunya, Kota Cirebon, yang dinilainya telah mencemari lingkungan, terutama sumber air bersih milik warga.

KH Miftah mengungkapkan, pencemaran tersebut sudah berlangsung cukup lama dan berdampak langsung pada masyarakat di sekitar, khususnya di wilayah RW 4 dan RW 7 Kelurahan Argasunya. Dampaknya sendiri adalah air sumur warga di kawasan itu mulai tercemar dan menimbulkan gangguan kesehatan, seperti penyakit kulit.

“Saya sangat prihatin. TPA di Argasunya itu sudah mengganggu sumber air bersih warga, terutama di Kalilunyu. Saya sudah lama mendengar keluhan ini dari masyarakat. Kasihan sekali,” ungkapnya.

Ia mendesak Pemerintah Kota Cirebon bersama aparat terkait mulai dari lurah, camat, hingga walikota untuk segera mengambil tindakan tegas dalam menangani persoalan tersebut. Tak hanya pemerintah daerah, dia juga meminta perhatian dari pemerintah provinsi hingga pemerintah pusat.

“Kami mohon kepada pemkot, juga provinsi maupun pemerintah pusat, agar segera memperbaiki sistem pengelolaan sampah di TPA itu. Jangan sampai pencemaran ini terus berlanjut dan menambah beban masyarakat,” ujarnya.

0 Komentar