CIREBON, RAKCER.ID – Dunia pendidikan di Kota Cirebon kembali tercoreng. Puluhan siswi dari sejumlah SMA Negeri favorit menjadi korban dalam kasus asusila yang memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (AI).
Tiga orang pelajar diduga mengedit foto para korban ke arah tidak senonoh, lalu menyebarkannya untuk kepentingan pribadi.
Berdasarkan hasil investigasi Rakyat Cirebon, para pelaku dan korban diketahui merupakan satu almamater saat duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP), yang juga termasuk salah satu sekolah favorit di kota ini. Saat ini, para pelaku tercatat sebagai siswa dari beberapa SMA favorit di Kota Cirebon baik negeri maupun swasta.
Baca Juga:Perang Konten di Kesunean Berujung Maut, Anggota DPRD Kota Cirebon Ikut Bersuara: Semua Pelaku Harus DitangkapPenemuan Mayat di Wilayah Perumnas Kelurahan Larangan, Diduga Meninggal 2 Hari yang Lalu
Dalam aksinya, pelaku menggunakan teknologi AI untuk memanipulasi foto puluhan siswi menjadi konten yang bernuansa asusila. Salah satu keluarga korban, yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan, foto-foto hasil editan tersebut kemudian dijual oleh para pelaku melalui aplikasi Telegram.
“Dijual gitu hasilnya, nanti ditransfer uangnya dan untuk judi online,” ungkapnya kepada Rakyat Cirebon.
Tidak hanya keluarga korban juga, Rakyat Cirebon mendapatkan informasi, ada seorang kakak yang adiknya merupakan sahabat korban sebut saja Bena. Bena mengungkapkan meski ia tidak paham perihal kronologinya hanya saja sang adik mengadu jika teman dekatnya terkena pelecehan dari edit ai yang mengarah ke arah asusila.
“Kronologinya si ga paham. Adik cewe yang sekolah disitu tiba-tiba ngadu kalo bestinya kena pelecehan dari edit ai bokep gitu,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Bena menceritakan salah satu pelaku yang satu sekolah dengan sang adik itu telah dipukuli oleh siswa lain di sekolahnya.
“Banyak tadi udah dikeroyok di sekolah, cuma dikeroyoknya juga ga sampe babak belur,” tambahnya.
Saat ditanya berapa orang yang diduga pelaku, Bena mengatakan, pelakunya berkelompok.
“Iya komplotan pelakunya,” katanya.
Baca Juga:Walikota Tinjau Perbaikan Jalan Ciremai Raya dan Penggung Raya, 4 Bulan Proses PelaksanaannyaTradisi Rabu Wekasan di Keraton Kacirebonan, Warisan Para Wali yang Tetap Lestari
Pihak sekolah dilaporkan telah menindaklanjuti kasus ini. Namun, beberapa korban menyatakan masih belum puas dengan langkah yang diambil sejauh ini.
Sementara itu, beberapa kepala sekolah dari pihak pelaku maupun korban, masih mengumpulkan informasi lebih lanjut terkait kasus ini.