CIREBON, RAKCER.ID – Media sosial telah mempengaruhi berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam dunia aktivisme dan demonstrasi. Platform seperti X (twitter), Facebook, TikTok dan Instagram telah berkembang menjadi alat yang kuat untuk mobilisasi massa, menyebarkan informasi, dan menggalang dukungan untuk sebuah gerakan.
Peran media sosial dalam aksi demonstrasi dapat dilihat dari beberapa aspek utama yang mengubah cara aksi massa dilakukan.
1. Mobilisasi dan Koordinasi yang Efisien
Sebelumnya, pengorganisasian demonstrasi membutuhkan proses yang panjang dan rumit, seperti menyebarkan selebaran atau mengadakan pertemuan tatap muka. Kini, media sosial memangkas semua hambatan tersebut.
Baca Juga:Ancaman Deepfake di Media Sosial: Bahaya dan Cara MengatasiBatasan Usia Bermedia Sosial: Mengapa Penting dan Bagaimana Penerapannya?
Penyebaran Informasi Cepat
Dengan fitur viralitas, satu unggahan bisa menyebar ke ribuan bahkan jutaan orang dalam hitungan menit. Informasi mengenai waktu, lokasi, dan tujuan demo dapat disebarkan secara instan dan ke berbagai daerah, sehingga memungkinkan massa untuk berkumpul dengan cepat
Penggunaan Tagar (Hashtag)
Tagar berfungsi sebagai alat untuk mengelompokkan dan melacak percakapan. Misalnya, tagar #GejayanMemanggil atau #ReformasiDikorupsi menjadi titik kumpul virtual yang menyatukan orang-orang dengan satu tujuan, bahkan dari lokasi yang berbeda. Tagar ini mempermudah identifikasi isu dan menggalang dukungan massa.
Koordinasi Real-Time
Aplikasi pesan instan seperti WhatsApp dan Telegram juga sering digunakan untuk komunikasi antar koordinator dan peserta. Grup-grup khusus dibuat untuk menyebarkan informasi terbaru di lapangan, seperti rute yang aman, lokasi bantuan medis, atau informasi penting lainnya.
2. Pembentukan Narasi Tandingan
Media sosial memberikan platform bagi masyarakat untuk menciptakan narasi mereka sendiri, yang seringkali berbeda dari narasi yang disampaikan oleh media arus utama atau pemerintah.
Jurnalisme Warga
Peserta demo dapat merekam dan mengunggah video atau foto secara langsung dari lokasi kejadian. Rekaman ini dapat menjadi bukti otentik yang bisa membantah klaim yang tidak akurat dari pihak tertentu atau melaporkan pelanggaran HAM yang mungkin terjadi di lokasi demonstrasi.
Menciptakan Opini Publik
Konten yang viral di media sosial dapat dengan cepat membentuk opini publik. Ketika sebuah isu menjadi trending, perhatian publik akan terfokus pada isu tersebut sehingga dapat memaksa pihak berwenang untuk merespons.