CIREBON, RAKCER.ID – Pernahkah Anda membuka media sosial dan tiba-tiba disuguhkan foto lama dari beberapa tahun lalu?. Atau saat mendengarkan musik, tiba-tiba algoritma memutar lagu yang dulu sering Anda dengarkan saat remaja? Momen-momen ini, yang sering disebut dengan “nostalgia algoritma”, bukanlah sebuah kebetulan.
Ini adalah fitur yang sengaja dirancang oleh peerusahaan media sosial untuk membuat kita merasa nyaman, terhubung, dan yang paling penting, terus menggunakan platform tersebut.
Tapi, mengapa kita begitu menyukai melihat kenangan lama, terutama saat disajikan oleh sebuah algoritma? Berikut alasannya.
Baca Juga:Peran Media Sosial dalam Aksi Demonstrasi: Mengubah Lanskap Aksi MassaPengaruh Media Sosial dalam Industri Hiburan: Revolusi dan Transformasi
1. Menghubungkan Kita dengan Masa Lalu
Manusia adalah makhluk yang terikat pada memori. Mengingat kembali masa lalu seringkali memberi kita perasaan yang nyaman. Foto-foto liburan, status lama, atau lagu-lagu hits dari dekade lalu berfungsi sebagai jembatan yang menghubungkan kita hari ini dengan diri kita di masa lalu.
Dalam dunia yang terus bergerak cepat, melihat kenangan ini memberi kita jeda sejenak untuk merefleksikan siapa kita dan seberapa jauh kita telah melangkah.
Algoritma nostalgia memanfaatkan kerinduan alami ini dengan menyajikan potongan-potongan kecil masa lalu kita di saat paling tidak terduga, sehingga menciptakan perasaan hangat dan akrab.
2. Nostalgia Sebagai Penghibur Emosional
Nostalgia seringkali dikaitkan dengan emosi positif, seperti kebahagiaan, kerinduan, atau bahkan sedikit rasa melankolis yang menyenangkan.
Saat kita melihat foto lama, kita cenderung mengingat momen-momen baik dan melupakan kesulitan yang mungkin terjadi saat itu. Ini adalah mekanisme pertahanan psikologis yang membuat nostalgiam akan masa lalu terasa begitu manis.
Platform digital sangat pandai menyajikan kenangan ini dengan cara yang paling menyenangkan, misalnya dengan memberikan judul seperti “Kenangan Anda Hari Ini”, “Tengok lagi momennya”, “Terbaik di bulan agustus”, atau “Kilasan Balik”.
3. Jembatan Emosional yang Memperkuat Hubungan Sosial
Ketika sebuah platform menyajikan kenangan yang melibatkan orang lain, seperti foto grup teman lama atau perayaan keluarga, hal itu mendorong kita untuk berbagi dan berinteraksi.
Baca Juga:Gig Economy di Era Media Sosial: Peluang dan Tantangan BaruAncaman Deepfake di Media Sosial: Bahaya dan Cara Mengatasi
Kita mungkin akan menandai teman kita dalam foto tersebut atau mengirim pesan pribadi untuk mengenang kembali momen itu.