CIREBON, RAKCER.ID — Pemerintah daerah diminta serius menangani persoalan sungai tercemar. Pasalnya, sudah 7 sungai di Kabupaten Cirebon yang kondisinya sangat mengkhawatirkan, airnya sudah tak layak dikonsumsi.
Itu perlu dilakukan. Agar ekosistem sungai bisa terus aman keberlangsungannya. Salah satu Aktivis Lingkungan di Cirebon, Deddy Majmoe menekankan, perlunya kesadaran kolektif dari semua unsur.
Pencemaran sungai itu, salah satu penyebabnya karena menumpuknya sampah di sungai. Hampir mayoritas sungai-sungai tercemar yang telah disebutkan oleh DLH, faktor penyebabnya karena persoalan sampah tersebut.
Baca Juga:Pataraksa Habiskan Belasan Miliar, Optimis Akhir 2023 Bisa TuntasKandidat Pj Bupati Harus Disiapkan
“Pemda harus serius menangani masalah air sungai. Sampah itu menjadi salah satu bagian dari penyebabnya,” kata Deddy.
“Alangkah baiknya pola penyadarannya tidak hanya dilakukan dalam kegiatan seremonial saja, yang manfaatnya saat itu juga. Padahal biayanya besar,” imbuhnya.
Pemda hendaknya bisa menggeser programnya untuk kelestarian sungai. Agar sungai bisa kembali bersih, dampaknya nanti luar biasa.
“Ini tidak mudah memang. Tapi itu harus di lakukan. Ini kalau mau serius, ketika program kelestarian sungai dijalankan, libatkan banyak pihak. Termasuk para pecinta lingkungan. Di kita banyak kok,” tuturnya.
Selain itu, penegak hukum juga perlu dilibatkan. Karena masalah sungai juga sangat terkait dengan penegakan hukum.
“Jadi tolonglah berani sedikit untuk menindak siapa saja yang melanggar. Sehingga ada efek jera. Membuang sampah ke sungai, jangan dibiasakan. Itu sudah menyalahi aturan dan harus ada penindakannya,” katanya.
Kemudian lanjut Deddy, upaya lain yang bisa dilakukan, dengan melakukan penanaman pohon diarea sungai. Jenis tanaman seperti Bambu, dan Aren menjadi salah satu tumbuhan yang karakternya tepat ketika ditanam disekitar sungai.
Baca Juga:63,59 Persen, Pemilih Milenial dan Gen Z di Kabupaten CirebonPerizinan Sulit Hambat Iklim Investasi
“Bisa menimbulkan ribuan sumber mata air. Kalau disekitar muara, bisa juga menanamkan tanaman bakau,” katanya.
Program semacam itu, kata dia bisa dilakukan keroyokan. Libatkan masyarakat dan aktivis lingkungan. Selain itu, penyediaan TPS3R pun penting dilakukan. Untuk menghindari menumpuknya sampah disekitar sungai.
Sering kali, larangan membuang sampah ke sungai dibicarakan, tapi di sungai tidak ada fasilitas yang disediakan. Akhirnya warga buang lagi. Penyediaan tong sampah pun bukan solusi tepat, karena nantinya akan menimbulkan persoalan baru.