Soroti Banjir, Komisi II Dorong Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon Koordinasi dengan BBWS Bahas Revitalisasi Sungai

SOROTI MASALAH BANJIR. Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Cirebon Pandi SE mendorong Dinas Pertanian bisa berkoordinasi dengan BBWS untuk melakukan normalisasi sungai, karena seringnya banjir. FOTO: ZEZEN ZAENUDIN ALI/RAKCER.ID
SOROTI MASALAH BANJIR. Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Cirebon Pandi SE mendorong Dinas Pertanian bisa berkoordinasi dengan BBWS untuk melakukan normalisasi sungai, karena seringnya banjir. FOTO: ZEZEN ZAENUDIN ALI/RAKCER.ID
0 Komentar

RAKCER.ID – Persoalan banjir di Kabupaten Cirebon belum tuntas. Setiap turun hujan banjir pasti datang. Dampaknya, tidak hanya ke rumah-rumah warga, sawah petani pun kerap terendam.

Mending kalau hanya hitungan jam. Banjir sering bertahan hingga berhari-hari lamanya. Tanaman padi pun, rusak dibuatnya. Memaksa untuk dilakukan penanaman ulang. Tentu menjadi kerugian bagi para petani.

“Persoalan banjir itu, bukan faktor kesengajaan. Tapi faktor alam. Ketika hujan besar, air meluap. Kemana-mana. Termasuk ke sawah petani yang biasanya baru di tanam. Sehingga menjadi kerugian bagi para petani,” kata Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Cirebon, Pandi SE, Minggu (7/5/2023).

Baca Juga:DPRD Kabupaten Cirebon Buka Masa Sidang Ketiga, Bupati Imron: Kami Berharap Terus SinergisAPBD Kabupaten Cirebon Tak Mampu Penuhi Kebutuhan Rutilahu, DPRD Tarik Anggaran APBN

Komisi II pun mendorong, agar dilakukan penanganan segera. Ditinjau, akar persoalannya. Pasalnya, genangan banjir seringnya bertahan cukup lama.

“Pasti kan ada sebabnya. Harus dicari. Apakah karena saluran airnya bermasalah. Sedimentasi sungainya terlalu tebal sehingga saluran air jadinya macet,” ujarnya.

Ketika akar persoalan sudah ditemukan, segera ditindaklanjuti. Hasil komunikasinya dengan Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Cirebon lanjut Pandi, persoalannya ada di sungai. Sedimentasinya sudah terlalu tebal.

“Selama ini belum ada normalisasi sungai-sungai di Kabupaten Cirebon. Dampaknya sekarang sungai-sungai dangkal seringkali menyebabkan banjir. Airnya meluap kemana-mana. Ke rumah-rumah warga hingga menggenangi area pesawahan,” jelasnya.

“Yang dirugikan warga, para petani. Kalau dihitung kerugian yang dialami bisa sampai puluhan milyar total keseluruhannya,” lanjutnya.

Pihaknya mendorong, Distan bisa berkoordinasi segera dengan BBWS. Karena persoalan sungai itu, bukan ranahnya Pemda. “Kami dorong Distan bisa komunikasi langsung lah dengan BBWS,” katanya.

Pihaknya mengaku sudah berkoordinasi dengan anggota DPR RI untuk bisa mendorong BBWS agar bisa cepat mengerjakan pekerjaan rumah terkait normalisasi sungai.

Baca Juga:DPRD Beri Banyak Catatan Rekomendasi LKPJ Bupati Cirebon, Imron: Kita PerbaikiAngka Hoki Bikin PKS Kabupaten Cirebon Pilih Tanggal 8, Jam 8 Daftarkan Bacaleg ke KPU

“Karena setiap tahunnya kita selalu mendorong agar sungai-sungai yang ada di Kabupaten Cirebon bisa di normalisasi. Ada 9 saluran sungai dari Losari sampai Kapetakan. Selama ini belum ada normalisasi sungai-sungai di Kabupaten Cirebon,” pungkasnya. (*) 

0 Komentar