AMAN! Kemenperin Sebut Kenaikan Harga Gula tak Pengaruhi Industri Minuman di Indonesia

Kemenperin
Kemenperin optimis bahwa stabilitas pasokan gula akan tetap terjaga, memastikan kelancaran produksi serta ketersediaan bahan baku yang memadai bagi sektor industri makanan, minuman, dan farmasi di Indonesia. Foto: Pinterest/RAKCER.ID
0 Komentar

CIREBON, RAKCER.ID – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyatakan bahwa lonjakan harga gula kristal rafinasi (GKR) internasional tidak berdampak signifikan pada industri makanan, minuman, dan farmasi di Indonesia.

Untuk itu dalam artikel kali ini kami akan membahas informasi selengkapnya mengenai kenaikan hara gula yang tak berpengaruh bagi industri minuman di indonesia. Yuk simak selengkapnya dalam artikel ini.

Berikut Informasi Selengkapnya Langsung Dari Kemenperin Soal Kenaikan Harga Gula:

Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin, Putu Juli Ardika, menjelaskan bahwa meskipun harga gula internasional mengalami peningkatan signifikan pada tahun 2023 dibandingkan tahun sebelumnya, hal ini belum memberikan dampak negatif pada sektor industri di dalam negeri.

Baca Juga:Produsen Mobil Cina, JAC Motors, Bersiap Luncurkan Kendaraan Listrik Pertama dengan Baterai Sodium-ion Pada Januari Nanti!PlayStation Plus: Siapkan Trio Game Menarik untuk Januari 2024! Jangan Sampai Terlewat

Pada tahun 2022, harga rata-rata gula sebesar 18 sen dolar AS per pon, sedangkan pada 2023, harga rata-rata mencapai 28 sen dolar AS per pon.

Meski demikian, Putu menyatakan bahwa situasi saat ini masih terkendali dengan baik, dan tidak ada keluhan dari perusahaan terkait kekurangan pasokan bahan baku.

Menurut Putu, kondisi saat ini dianggap sebagai anomali yang menguntungkan, terutama karena Kemenperin telah melakukan langkah-langkah penguatan stok gula untuk keperluan konsumsi rumah tangga maupun industri sejak tahun 2022. Stok gula industri dari tahun sebelumnya masih tersedia pada tahun 2023, sementara stok gula untuk konsumsi rumah tangga telah diperkuat dalam volume stoknya.

Putu juga menegaskan bahwa fenomena El Nino tidak berdampak pada harga gula di Indonesia. Produksi gula tebu dalam negeri dinilai masih mampu mendukung kebutuhan industri dan konsumsi.

Dengan kondisi ini, Putu menyatakan keyakinannya bahwa kebutuhan gula selama periode Natal 2023 hingga tahun baru 2024 akan tercukupi dengan baik. Bahkan, pasokan gula diharapkan dapat memenuhi kebutuhan hingga perayaan pesta demokrasi Indonesia pada bulan Februari 2024.

“Kami yakin kebutuhan bahan baku, terutama dalam hal gula, sudah terkelola dengan baik. Proses produksi gula telah berjalan lancar sehingga kebutuhan industri dapat terpenuhi dengan baik,” ungkap Putu.

Dengan berbagai langkah yang telah diambil, Kemenperin optimis bahwa stabilitas pasokan gula akan tetap terjaga, memastikan kelancaran produksi serta ketersediaan bahan baku yang memadai bagi sektor industri makanan, minuman, dan farmasi di Indonesia. (*)

0 Komentar