Menarik ! Tahun 2023 ini Apple Merilis “ Pay Later” di Amerika Serikat Bagi yang ingin Memiliki iPhone secara Kredit, Kamu Mau?

Apple
Apple Merilis Layanan Pay Later (Foto; Pinterest@Unity2)
0 Komentar

RAKCER.ID – Apple meluncurkan layanan baru “Buy now, pay later“ di Amerika Serikat yang akan memungkinkan konsumen membayarnya dengan cara dicicil. Nantinya Pay Later ini bisa dicicil selama empat kali pembayaran dan dibayarkan sampai waktu tempo selama enam minggu setelahnya dan uniknya tanpa bunga atau tambahan.

Langkah Apple merilis metode ini karena melihat semakin banyaknya konsumen yang beralih ke layanan pay later di tengah era inflasi yang tinggi ini akibat dari covid-19 kemarin. Layanan populer lainnya yang ditawarkan perusahaan Apple yakni Affirm, Klarna, dan Afterpay.

Pembayaran cicilan dapat dilakukan dengan menggunakan kartu debit. Setelah memasukan dana yang ingin dipinjam pengguna harus menyetuui syarat dan juga ketentuan yang diberikan oleh Apple. Selain itu, konsumen dapat mengajukan pinjaman dengan batas maksimal uang yang boleh dipinjam adalah $1.000 atau jika dirupiahkan kisaran Rp. 15 Juta rupiah yang digunakan untuk pembelian dalam Applikasi Apple.

Baca Juga:Menarik ! Tradisi April Mop dan Sejarahnya yang diperingati Setiap Tanggal 1 April Setiap Tahunnya5 Trik agar Tetap Semangat Bekerja Ketika Bulan Suci Ramadhan,Wajib Coba!

Setelah memasukan dana yang ingin dipinjam dan menyetujui baik syarat maupun ketentuannya. Pelanggan dapat melihat kapan jatuh tempo untuk pembayarannya dan juga informasi lainnya. Jika jatuh tempo maka akan mendapatkan notifikasi tagihannya.

Pihak Apple meyakinkan bahwa metode Pay Later ini dirancang untuk memperhatikan kesehatan finansial bagi para konsumennya dan membeikan kesempatan kepada konsumen untuk mempunyai iPhone dengan cara dicicil.
Namun hal ini membuat beberapa tanggapan pengamat ekonomi yang merasa khawatir.

Pasalnya, minat terhadap iPhone itu sangat banyak yang akan membuat khawatir para konsumen mengambil hutang terlalu banyak. Proses cicilan membuatunya seolah-olah orang yang akan membayar praktis tidak membayar apapun untuk barang dan jasa yan mereka peroleh.

Metode pay latter yang dilakukan Apple  ini sebenarnya sudah dicoba oleh beberapa perusahaan e-commerce lebih dulu. Tapi tidak menutup langkah Apple ini diikuti oleh perusahaan gadget lainnya.

Jadi Menurutmu bagaimana jika Apple menerapkan metode ini di Indonesia? Apakah sesuai dengan kondisi psikologis masyarakat Indonesia? Semoga artikel ini bermanfaat. (*)

0 Komentar