Bisnis Rental PlayStation: Tetap Menguntungkan Meski Perlahan Memudar

Bisnis Rental PlayStation: Tetap Menguntungkan Meski Perlahan Memudar
Bisnis Rental PlayStation: Tetap Menguntungkan Meski Perlahan Memudar. FOTO:Pinterest.com/Rakcer.id
0 Komentar

CIREBON, RAKCER.ID – Bisnis penyewaan PlayStation (PS) yang pernah mengalami puncak popularitas pada awal tahun 2000-an kini tampak memudar. Meski demikian, bisnis tersebut masih tetap mampu menghasilkan pendapatan bagi pengusaha yang bertahan dalam industri ini.

Menurut operator rental PS yang bernama Andi, pendapatan bisnis ini sangat bervariatif. Tidak ada yang pasti, karena jumlah pelanggan biasanya meningkat pada malam hari atau akhir pekan. Meski begitu, pendapatan harian masih cukup menggiurkan.

Sebagai contoh, Andi, yang mengoperasikan rental PS 3 dan 4 di area Bintara, Bekasi Barat. Saat keadaan sepi, omzet harian dari satu shift usaha rental PS ini bisa mencapai Rp 250-300 ribu. Namun, ketika ramai, omzet bisa naik hingga dua kali lipat.

Baca Juga:Kunci Sukses Bisnis: Pengelolaan Laporan Keuangan yang EfektifMendagri Tito Karnavian Beri Peringatan Dini Tentang Risiko Kelangkaan Bahan Pokok Selama Bulan Ramadhan

Namun, bisnis ini tidak hanya mendapatkan pendapatan dari uang sewa PS. Andi menjelaskan bahwa mereka juga menyediakan minuman dan makanan ringan untuk pelanggan. Oleh karena itu, sebagian pendapatan berasal dari penjualan minuman dan makanan tersebut.

Seorang operator lain, Topan, juga mengatakan bahwa pendapatan harian sangat variatif, dan seringkali berbeda antara hari kerja dan akhir pekan atau saat musim libur. Biasanya, omzet pada hari kerja lebih kecil dibandingkan saat akhir pekan atau saat liburan.

Topan menjalankan bisnis rental PS dengan dua shift selama hari kerja. Untuk shift pertama, beroperasi dari pukul 12.00 siang hingga 20.00. Sementara shift kedua berjalan mulai pukul 20.00 hingga 04.00 dini hari. Omzet shift pertama biasanya antara Rp 200-300 ribu, sedangkan untuk shift kedua bisa mencapai Rp 300-700 ribu.

Saat akhir pekan atau hari libur, pendapatan naik menjadi Rp 300-600 ribu pada siang hari dan Rp 400-900 ribu pada malam hari. Di waktu-waktu tersebut, rental PS biasanya buka 24 jam sehingga jumlah pengunjung yang datang bisa menjadi lebih banyak.

Namun, serupa dengan Andi, Topan menyebutkan bahwa pendapatan utama tidak hanya berasal dari biaya sewa PS, namun juga dari hasil penjualan minuman dan makanan yang mereka tawarkan di tempat.

Dengan demikian, meski tren bisnis rental PS ini memudar, masih terbuka peluang menghasilkan cuan bagi pemilik usaha yang tetap bertahan. Kunci utamanya adalah diversifikasi pendapatan melalui penjualan minuman dan makanan selain jasa rental PlayStation itu sendiri.

0 Komentar