RAKCER.ID – Hanya dalam waktu satu minggu, Walikota Cirebon 3 kali mutasi pejabat. Terlihat, bahwa Drs H Nashrudin Azis SH, benar-benar sedang mengadakan perombakan besar pada jajarannya. Apakah ada masalah dengan Kota Cirebon?
Untuk diketahui, pada hari Kamis (15/6/2023) pekan lalu, Walikota Azis melakukan rotasi dan mutasi terhadap sejumlah pejabat fungsional.
Kemudian pada hari Jumat (16/6/2023), Azis menggeser dan melantik tiga pejabat eselon II. Dan pada hari Senin (19/6/2023) ini, dia kembali melakukan pergeseran pada jabatan administrator eselon III dan pengawas eselon IV.
Baca Juga:Menko Perekonomian RI Dengar Curhatan Alumni Prakerja di Cirebon, 30 Persen Penerima Penyandang DisabilitasAirlangga Bantah KIB Pecah Belah, Minta Bukti Tanda Tangan PPP Mendukung Capres Ganjar Pranowo
Tujuh pejabat eselon III dan sepuluh pejabat eselon IV masuk dalam gelombang mutasi tersebut. Bahkan, beberapa pejabat yang baru saja mengalami mutasi pada tanggal 4 Mei lalu, kali ini kembali terlibat dalam pergeseran jabatan.
Salah satu pejabat eselon III yang baru saja dimutasi pada bulan Mei dan kini kembali dimutasikan adalah Kepala Bidang Bina Marga, Mulyaman SKep. Dia dipindahkan ke jabatan baru sebagai Kepala Bidang Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera pada DP3APPKB.
Yang mengejutkan, pada saat banyak keluhan dari masyarakat terkait dengan kondisi jalan berlubang, posisi-posisi utama di SKPD terkait justru dibiarkan kosong.
Seperti pada pekan lalu, posisi Kepala DPUTR dibiarkan kosong setelah ditinggalkan oleh Dr. Irawan Wahyono. Dan saat ini, posisi Kepala Bidang Bina Marga juga ikut kosong setelah ditinggalkan oleh Mulyaman.
Selain itu, dari tiga Sub Koordinator di bawah Bidang Bina Marga, satu posisi Sub Koordinator sudah lama kosong sejak ditinggalkan oleh Eko Budianto, yang kini menjadi sekretaris BPKPD.
Sehingga, hanya tersisa dua Sub Koordinator yang bertanggung jawab atas tugas berat menangani dan merawat jalan umum di Kota Cirebon.
Dalam setiap pergeseran dan mutasi pejabat di lingkungan Pemkot Cirebon, Walikota Cirebon, Nashrudin Azis, mengibaratkan dirinya sebagai seorang pelatih tim sepak bola.
Baca Juga:Ketua DPRD Kota Cirebon Lantik PAW Anggota F-PAN, Syarif: Tinggal Menyesuaikan DiriHOREEE!! Naik Kereta Api Tidak Wajib Divaksin, Ini Ketentuan Terbarunya
Sehingga jika ada seorang pemain yang tidak optimal dalam posisinya, tugasnya adalah memperbaikinya melalui mekanisme mutasi dan pergeseran.
“Seperti yang saya sampaikan, saya menyesuaikan. Saya ibaratkan sebagai seorang pelatih sepak bola, saya adalah manajer tim sepak bola. Saya memasang pemain A sebagai penyerang. Ternyata karakternya adalah bek. Jadi saya memindahkannya ke belakang,” tutur Azis.