DPRD Mendorong Peningkatan Investasi di Kabupaten Cirebon

DPRD Mendorong Peningkatan Investasi di Kabupaten Cirebon
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Cirebon, Rudiana SE (Ketiga dari kanan) menekankan perlunya dorongan peningkatan investasi dan lapangan kerja. FOTO : ZEZEN ZAENUDIN ALI/RAKCER.ID
0 Komentar

CIREBON, RAKCER.ID – Peningkatan investasi di Kabupaten Cirebon dan penyediaan lapangan pekerjaan perlu didorong. Salah satunya melalui pengembangan industri. Demi menyediakan ketersediaan lapangan kerja.

Pasalnya, tingkat pengangguran di Kabupaten Cirebon masih tinggi. Untuk itu, pengembangan industri dan ketersediaan lapangan kerja perlu difokuskan. Sebagaimana diketahui angka pengangguran di Kabupaten Cirebon mencapai 10,534.

“Kami mendesak untuk segera menguranginya (angka pengangguran,red). Imbas dari realisasi investasi di Kabupaten Cirebon mengalami penurunan,” kata Wakil Ketua DPRD Kabupaten Cirebon, Rudiana SE.

Baca Juga:Dewan Terima Keluhan Soal Layanan KesehatanTahun Politik Iklim Investasi Alami Kelesuan

Beberapa kendala seperti premanisme, kesulitan pembebasan lahan, dan praktik pungli menjadi hambatan utama bagi para investor. Politisi PDI Perjuangan itu menegaskan perlunya langkah konkret untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut.

“Agar investasi dapat meningkat dan memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi serta menciptakan lapangan kerja yang lebih banyak,” ujar Rudiana.

Optimisme tetap menjadi pendorong, dengan harapan bahwa dengan mengatasi masalah tersebut, angka investasi di Kabupaten Cirebon segera meningkat kembali.

“Dengan harapan dapat membuka peluang pembangunan kawasan industri yang lebih luas, berkontribusi signifikan terhadap pengurangan tingkat pengangguran yang saat ini menjadi perhatian utama,” tuturnya.

Terpisah, Kepala Dinas PMPTSP Kabupaten Cirebon, Dede Sudiono membenarkan realiasi investasi di Kabupaten Cirebon, sejak covid-19 tahun 2020 sampai triwulan ke tiga tahun 2023, menurun drastis.

Tahun 2020, realisasi investasi angka Rp4,9 triliun lebih. Setahun setelah itu, ada penurunan menjadi Rp4,8 triliun. Pada tahun 2022,  realisasi investasi semakin menurun pada angka Rp 3 triliun lebih. Sedangkan pada triwulan tiga tahun 2023 lalu, baru diangka Rp 2,1 triliun. Sementara target realisasinya pada angka Rp 2,9 triliun.

Dede menjelaskan terkait kenapa sejak tahun 2020, realiasi investasi di Kabupaten Cirebon semakin menurun. Dugaannya, dipicu oleh persoalan mendasar masalah investasi. Hal ini  berkaitan dengan pengembangan wilayah, terutama pengembangan infrastruktur strategis.

Baca Juga:DPRD Kabupaten Cirebon Soroti Serius Atap Ambruk SMPN 2 GregedMusim Hujan Waspada Banjir, Pentingnya Normalisasi Sungai dan Pembangunan Embung

Belum selesainya persetujuan RTRW, juga menjadi pemicu investasi di Kabupaten Cirebon semakin menurun. “Ada perencanaan mendasar pada tren perkembangan investasi. Jadi, masing-masing wilayah mempunyai rencana investasi yang hampir sama,” katanya.

” Disinilah timbul Persaingan ketat setiap wilayah bagaimana menggaet investor. Jadi,  kemudahan investasilah yang menentukan wilayah mana yang akan dilirik investor,” pungkasnya. (zen)

0 Komentar