DPRD Pastikan Desa Wisata Bisa Diwujudkan

desa wisata
DIDUKUNG. Komisi I DPRD Kabupaten Cirebon mengunjungi desa wisata yang sudah ditetapkan Pemkab Cirebon. Foto : Zezen Zainudin Ali/Rakyat Cirebon
0 Komentar

CIREBON – Potensi pariwisata di wilayah Kabupaten Cirebon sangat melimpah. Oleh karena itu, tak sedikit pula Desa Wisata yang sudah ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten Cirebon dalam beberapa waktu terakhhir ini.

Komisi I DPRD Kabupaten Cirebon pun sudah melihat langsung desa wisata yang sudah ditetapkan itu. Mayoritas desa wisata yang ada, potensinya terkait kekayaan alam.

“Dari sekian banyak potensi yang kita miliki, bagaimana kita (Pemda,red)  bisa memberikan support. Khususnya untuk desa-desa wisata yang sudah mempunyai SK,” kata Ketua Komisi I, H Sofwan ST.
Pihaknya memastikan agar Pemda hadir, mensupportnya. Opang–begitu akrab disapanya, mengaku sudah mengunjungi beberapa desa yang sudah mengantongi SK desa wisata.
“Kalau terkait mekanisme serta grand design untuk desa-desa wisata di dinas kebudayaan dan pariwisata (Disbudpar) itu garapan dari komisi IV. Kita dari komisi I terkait dengan status desa tersebut sebagai desa wisata dan kita ingin memastikan agar anggaran APBD II bisa masuk ke wilayah itu. Kita sudah mengunjungi beberapa desa,” katanya.
Diantara desa wisata yang sudah dikunjungi, kata Politisi Gerindra seperti Desa Panembahan, Kertawangun dan Sedong Lor. “Potensinya mayoritas alam. Sedong itu wisata air. Disana ada Setu Sedong. Kemudian Kertawangun wisata alam. Pemandangan dan paralayang dan disana bisa menjadi bumi perkemahan,” katanya.
Kemudian Desa Panembahan terkait wisata alam. Disana terdapat sungai dengan aliran air yang mumpuni. Bisa dijadikan desa wisata dan rafting atau arum jeram. Nantinya, untuk pengelolaan diserahkan ke desa masing-masing.
“Entah nanti bentuknya ke BUMDes atau Badan usaha lainnya. Kita serahkan ke masing-masing desa. Bagi kami ketika desa sudah ber SK, mohon Pemda bisa membantu, bisa mewujudkannya. Karena nanti akan membantu perekonomian masyarakat disekitarnya,” pungkasnya. (zen)

0 Komentar