Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Produksi Jahe

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Produksi Jahe
Jahe. Foto: freepik.com/RAKCER.ID
0 Komentar

CIREBON, RAKCER.ID – Jahe adalah tumbuhan herba tahunan yang termasuk famili Zingiberaceae. Rimpang tanaman jahe mengandung dua kelas konstituen: minyak atsiri dan oleoresin, yang bermanfaat untuk mengobati berbagai penyakit.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan produksi jahe antara lain adalah:

1. Penyinaran Matahari

Penyinaran matahari berpengaruh signifikan terhadap produksi jahe dengan nilai koefisien determinasi sebesar 61,68%.

Tanaman jahe dapat tumbuh dan beradaptasi dengan baik pada intensitas cahaya rendah.

2. Tekanan Udara

Baca Juga:Jahe Meredakan Nyeri Saat Menstruasi: Cara Kerja dan ManfaatnyaJahe Meredakan Morning Sickness: Tips dan Trik Mengkonsumsinya

Tekanan udara juga berpengaruh signifikan terhadap produksi jahe dengan nilai koefisien determinasi sebesar 61,68%.

Tekanan udara mempengaruhi proses pertumbuhan tumbuhan, terutama di Indonesia yang memiliki iklim yang ekstrim dan perubahan yang tidak menentu.

3. Pemupukan

Pemupukan merupakan faktor penting yang mempengaruhi pertumbuhan dan produksi jahe.

Faktor internal yang mempengaruhi pemupukan adalah bawaan gen dan faktor hormone, sedangkan faktor eksternal seperti sinar matahari, suhu, kelembapan, air, dan ketersediaan unsur haranya.

Faktor-faktor yang berpengaruh nyata meningkatkan produksi jahe adalah benih, pupuk kimia, pupuk organik, tenaga kerja dan dummy pola tanam monokultur-tumpang sari.

Untuk menanam jahe dengan baik, ada beberapa langkah yang bisa Anda ikuti:

1. Pilih Waktu Tanam yang Tepat

Mulailah di awal musim hujan karena jahe tidak tahan terhadap embun beku.

Jika Anda tinggal di area dengan musim tanam yang singkat, tanamlah jahe di dalam rumah setelah embun beku berakhir.

2. Pilih Varietas Jahe yang Diinginkan

Baca Juga:Jahe Meningkatkan Fungsi Otak: Efek Samping dan DosisnyaJahe Meringankan Gejala Arthritis: Manfaat dan Cara Konsumsinya

Varietas yang bisa dimakan dan paling sering ditanam adalah Zingiber officinale.

Pilih umbi jahe yang montok dan tidak berkerut, dengan “mata” yang mulai berubah hijau.

3. Persiapan Bibit

Jika memungkinkan, gunakan jahe organik karena jahe non-organik mungkin sudah diberi inhibitor pertumbuhan.

Rendam jahe di air hangat selama satu malam untuk merangsang pertumbuhan jika diperlukan.

4. Potong Rimpangnya

Potong rimpang menjadi beberapa bagian jika ingin menanam beberapa tanaman.

Setiap potongan harus memiliki panjang minimal 3 sentimeter dengan satu mata atau lebih.

5. Siapkan Tanah

Jahe akan tumbuh subur pada media tanam berkualitas tinggi dengan drainase yang baik.

0 Komentar