FCTM Tuding Luthfi Penghalang Cirebon Timur Mandiri

FCTM Tuding Luthfi Penghalang Cirebon Timur Mandiri
FOTO : Ilustrasi/Rakcer.id
0 Komentar

CIREBON, RAKCER.ID – Ketua DPRD Kabupaten Cirebon, HM Luthfi MSi dituding Forum Cirebon Timur Mandiri (FCTM) sebagai penghalang gerakan Cirebon Timur Mandiri.

“Semua benang merahnya hanya dua, yaitu Ketua DPRD Luthfi dan Wakil Ketua DPRD Teguh Rusiana Merdeka yang sedang bermain perselingkuhan politik dagang sapi,” kata Dewan Pakar FCTM, Adang Juhandi kepada Rakcer.id, Senin (20/11).

Itu disampaikan Adang, menyikapi isu yang belakangan tersebar bahwa luas wilayah sebagai penghalang Cirebon Timur Mandiri. Pasalnya, ketika mengutif data dari BPS ternyata luas wilayah Kabupaten Cirebon hanya diangka 1.077 kilometer persegi.

Baca Juga:Eksekutif Tunggu Keseriusan DPRD Tangani Revisi Perda RTRW44 Hektare Lahan Sawah Dilindungi (LSD) di Kabupaten Cirebon

Sementara Peraturan Pemerintah (PP) tentang Desain Besar Penataan Daerah (Desertada) menjelaskan persyaratan minimal wilayah darat pembentukan DOB untuk kabupaten di kawasan Jawa dan Bali adalah 925 kilometer persegi. Dengan jumlah penduduk minimal 715.285 jiwa.

Kemudian luas wilayah minimal untuk pembentukan kota di kawasan Jawa dan Bali adalah 65,62 kilometer persegi. Dengan jumlah penduduk minimal 433.582 jiwa.

Artinya dengan luas wilayah Kabupaten Cirebon yang hanya diangka 1.077 kilometer persegi, jika dipecah atau Cirebon Timur menjadi DOB tentunya tidak memenuhi syarat.

Adang menuding, isu tersebut besar kemungkinannya dihembuskan Kang Luthfi–sapaan untuk Ketua DPRD Kabupaten Cirebon, yang terbaca ingin melakukan transaksional, memanfaatkan situasi demi kepentingan pribadinya.

“Sebab, masalah luas wilayah bukan parameter penentu. Lihat Pangandaran, Bandung Barat termasuk Bogor Barat, luas wilayahnya kurang dari yang disyaratkan,” tuturnya.

Menurut Adang, perjalanan panjang telah dilalui Cirebon Timur menjadi CDOB. Isunya selalu seksi menuai pro dan kontra. Dulu, kata dia, di era Bupati Dedi Supardi ketika masyarakat Cirebon Timur muncul untuk pertama kalinya ingin mekar, tidak terlaksana sebab takut daerah induk miskin.

Kemudian, diwariskan ke Bupati Sunjaya Purwadi, belum saatnya mekar dengan dalih bisa memecah belah daerah dan bisa timbul disintegrasi bangsa.

Baca Juga:Damkar Sosialisasikan Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran400 Lebih Pelajar di Gempol dan Ciwaringin Dapatkan Beasiswa Pendidikan

“Sekarang era Bupati Imron cukup bagus mendukung hingga digelontorkan APBD baik murni maupun perubahan untuk kajian akademik dan semua fraksi setuju bahwa WTC layak untuk jadi daerah otonom baru,” kata Adang.

Ia melanjutkan, selama dua bulan terakhir, FCTM melakukan langkah-langkah konkrit agar cita-cita Cirebon Timur jadi DOB terwujud. Di antaranya melakukan sharing bersama pihak Provinsi Jabar baik eksekutif maupun legislatif di Gatra Hotel.

0 Komentar