Fenomena Gelombang Panas di Asia 2023, Berikut Penjelasannya

fenomena gelombang panas
Fenomena gelombang panas atau heatwave tahun 2023. Foto: bmkg.go.ig
0 Komentar

RAKCER.ID – Pada saat ini situasi di beberapa wilayah Asia tengah mengalami fenomena gelombang panas atau disebut heatwave.

Hal tersebut dijelaskan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Gelombang panas ini terjadi hampir sepekan di beberapa wilayah besar Asia dan yang masih terdampak salah satunya adalah Asia Selatan.

Fenomena gelombang panas di wilayah Asia terjadi di Bangladesh, Myanmar, India, China, Thailand dan Laos yang suhunya hampir 40â—¦C.

Baca Juga:Objek Wisata Bandung Lawas, Situ Cibitung yang Di Kelilingi Hutan PurbaBandung Dengan Sejarah Instalasi Radio Nirkabel Masa Hindia Belanda

Di Indonesia sendiri, menurut hasil pengamatan BMKG suhunya mencapai 37â—¦C hingga saat ini di beberapa wilayah.

Lalu apakah yang dimaksud dengan fenomena gelombang panas atau heatwave ?

Berikut Penjelasan Fenomena Gelombang Panas

Gelombang panas atau heatwave merupakan cuaca panas yang terjadi tidak biasa, fenomena menurut Badan Meteorologi Dunia atau WMO akan berlangsung selama lima hari atau lebih yang disertai dengan temperature kelembapan yang tinggi.

Dapat dikatakan sebagai fenomena gelombang panas atau heatwave ketika dalam suatu wilayah suhu maksimum hariannya melebihi ambang batas statistik.

Contohnya jika suhu 5 derajar celcius lebih panas dari rata-rata klimatologis suhu maksimum dan berlangsung selama lima hari atau lebih.

Namun, apabila suhu panas yang terjadi berlangsung kurang dari lima hari maka tidak dapat dikatakan wilayah tersebut tidak mengalami fenomena gelombang panas atau heatwave.

BMKG menjelaskan bahwa suhu panas yang terjadi di wilayah Asia disebabkan oleh gerak semu matahari, namun lonjakan panas di wilayah Sub-Kontinen Asia Selatan, Kawasan Indochina dan Asia Timur tahun 2023 termasuk ke dalam lonjakan yang signifikan suhunya.

Fenomena gelombang panas yang terjadi ini dapat menjadi sebuah tren dalam pemanasan global dan perubahan iklim yang terus terjadi hingga saat ini yang dapat berkontribusi menjadikan gelombang panas akan sering terjadi.

Baca Juga:Objek Wisata Curug Citambur, Sudah Ada Sejak Masa Pemerintahan BelandaObjek Wisata Curug Jompong, Sejarah Geologi Bandung

Wilayah Indonesia sendiri tidak termasuk ke dalam wilayah kategori gelombang panas atau heatwave. Hal tersebut disebabkan karena di Indonesia tidak memenuhi definisi gelombang panas yang telah ditetapkan oleh Badan Meteorologi Dunia (WMO).

Bukan hanya itu saja, suhu panas yang terjadi di Indonesia adalah hal yang wajar terjadi pada bulan April-Mei, dan lonjakan suhu yang terjadi masih dalam kisaran normal jika dibandingkan tahun sebelumnya.

0 Komentar