Filosofi Kuliner Tahu Gejrot, Makanan Tradisional Cirebon dalam Bingkai Nilai Pancasila

Filosofi Kuliner Tahu Gejrot, Makanan Tradisional Cirebon dalam Bingkai Nilai Pancasila
Nilai pancasila yang terkandung dalam kuliner khas Cirebon Tahu Gejrot. Foto: Pinterest/rakcer.id
0 Komentar

CIREBON, RAKCER.ID – Pada Kamis, 04 April 2024 Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) yang bekerjasama dengan Radar Cirebon menggelar acara yang memikat hati para Content Creator dan Content Writer Se-Jawa Barat. 

Acara ini bertajuk “Pembekalan Content Creator dan Content Writer Dalam Rangka Penguatan Publikasi Peringatan Hari Lahir Pancasila Tahun 2024” dengan tema “FYP (For Yor Pancasila) salah satu pembicara kunci acara ini adalah Romo Antonius Benny Susetyo, seorang staff khusus dewan pengarah BPIP.

Romo Antonius Benny Susetyo memberikan penjelasan yang mendalam tentang peran penting para Content Creator dan Content Writer dalam membumikan nilai-nilai Pancasila. 

Baca Juga:9 Rekomendasi Objek Wisata Seru Libur Lebaran Idul Fitri 2024Menikmati Liburan Lebaran dengan Destinasi Wisata Murah di Sidoarjo Jawa Timur 2024

Dalam pandangannya, para penulis memiliki keunggulan dalam memberikan interpretasi dari berbagai sektor kehidupan dengan kekayaan budaya bangsa Indonesia. Salah satu contoh yang diangkat dalam diskusi adalah bagaimana para content creator bisa mengaitkan aspek budaya, kuliner, atau kearifan lokal lainnya dengan nilai-nilai Pancasila.

Salah satu kuliner yang menjadi perbincangan menarik adalah Tahu Gejrot sebuah hidangan khas dari Cirebon. Dalam filosofi nilai-nilai Pancasila, tahu gejrot membawa pesan yang dalam dan berarti. Tidak hanya sekadar makanan, tahu gejrot dapat diartikan sebagai simbol dari nilai-nilai Pancasila.

Pertama-tama, tahu gejrot mengajarkan tentang gotong royong dan diartikan sebagai sebuah proses pembuatan tahu gejrot melibatkan kolaborasi antara para penjual tahu, pedagang bumbu, hingga konsumen. Semua pihak bekerja sama untuk menciptakan hidangan yang nikmat. Hal ini mencerminkan semangat gotong royong yang menjadi salah satu pilar Pancasila.

Kedua, tahu gejrot mengajarkan tentang keberagaman. Dalam satu piring tahu gejrot, kita dapat menemukan banyak elemen yang berbeda seperti tahu, Cabai, Bawang merah dan juga kecapp cair. 

Begitu juga dengan bangsa Indonesia yang terdiri dari beragam suku, budaya, dan agama. Tahu gejrot mengajarkan pentingnya menghargai perbedaan dan hidup berdampingan secara damai, sebuah nilai yang tercermin dalam Bhinneka Tunggal Ika.

Terakhir dalam kuliner tahu gejrot mengajarkan tentang keadilan. Meskipun sederhana, tahu gejrot memberikan rasa yang sama untuk semua orang yang menikmatinya. Tidak ada diskriminasi dalam menikmati hidangan ini.

0 Komentar