RAKCER.ID – Selain genteng, Majalengka sangat terkenal sebagai produsen atau industri kecap. Bahkan kecap Majalengka sudah terkenal hingga se Nusantara.
Namun sayangnya ketenaran kecap Majalengka tidak beriringan dengan perkembangan industri kecap yang justru semakin terseok di tengah ketatnya persaingan dengan industri besar.
Hal itu bisa dilihat dari sejumlah eks pabrik atau industri kecap di Majalengka yang sudah beralih fungsi, hanya sedikit saja pabrik kecap majalengka yang masih bertahan. Diantaranya adalah Pabrik Kecap Segitiga dan Maja Menjangan.
Baca Juga:Bardesa Deklarasi Dukung Ganjar Pranowo9 Moda Transportasi Layani Trayek Menuju BIJB, Majalengka Siap Menyambut Turis
Ketua Asosiasi Pengusaha Kecap Kabupaten Majalengka Deden Herdian Narayana ST, yang juga pemilik merek Kecap Segi Tiga yang masih bertahan mengatakan, tanda-tanda akan turunya industri kecap di Kabupaten Majalengka dapat dilihat dari semakin berkurangnya jumlah pabrik pengolah kecap yang masih beroperasi saat ini yang jumlahnya terus menurun.
Bahkan berdasarkan data yang ada, sejumlah daerah penghasil kecap di Majalengka sudah mulai menutup industrinya, seperti di Kecamatan Talaga, Majalengka, Dawuan, Kadipaten, Jatiwangi dan Cigasong.
Kondisi itu berbeda dibandingkan dengan tahun 2000-an, dimana jumlah industri kecap di Majalengka masih cukup pesat, hingga kecap Majalengka cukup terkenal hingga ke mancanegara.
“Dari data grafik yang ada, jumlah industri kecap yang ada di Majalengka waktu di puncak kejayaanya mencapai sekitar 54 pabrik. Namun di tahun 2014 hanya sekitar 10 pabrik kecap saja yang masih mampu bertahan dan di tahun 2023 jumlahnya terus berkurang,” ucapnya.
Penyebab kolapsnya industry pembuatan kecap di Majalengka kata dia, sebagian besar karena masalah permodalan dan mahalnya bahan baku seperti kedelai dan gula yang harganya terus melambung.
“Saat ini secara umum kondisi industri pembuatan kecap asli Majalengka mulai terancam ambruk akibat sulitnya mencari bahan baku yang mahal dan kurang maksimalnya peran pemerintahan dalam membantu ketersediaan bahan baku maupun pemasaran,” tambahnya.
Sementara itu menurut kerabat H Saad Wangsadidjaja pendiri Kecap Maja Menjangan yang namanya enggan disebutkan mengatakan, jika perusahaan itu sendiri dibangun sejak tahun 1940 an, dan masih bertahan sampai saat ini.
Baca Juga:Peduli Balita Stunting, Diskominfo Indramayu Salurkan Makanan TambahanBalas Dendam Geng Motor Meresahkan, Polisi Pastikan Pesan Berantai Melalui WA Hoaks
Namun kata dia jumlah produksinya tidak sebesar seperti dulu, dimana sebagian pabriknya sendiri sudah tutup dan hanya sebagian kecil yang masih beroperasi.