Ini dia Strategi Menghindari Investasi Bodong Menurut Ahli

inmsest.jpg
investasi bodong.pinterest/rakcer.id
0 Komentar

Menurutnya, bukan hanya orang awam yang menjadi korban investasi bodong, bahkan ada orang-orang yang memiliki pengetahuan yang baik tentang investasi namun tetap terjebak. Hal itu disebabkan oleh dorongan untuk menjadi kaya secara cepat yang harus dihindari.

Menurutnya, ada beberapa individu yang memiliki sifat Fear of Missing Out (FOMO), yaitu takut ketinggalan tren sesuatu.

Menurut I Gusti Agus Andiyasa, saham-saham seperti A telah mendapatkan banyak perhatian di media sosial, sehingga saham-saham lain mengikutinya.

Baca Juga:Kisah Sewa Pacar: Mengisi Waktu, Menuai KeuntunganPenjualan McDonald’s dan Starbucks Kian Lesuh Imbas Aksi Boikot?

BEI sekarang memiliki tagline baru, yaitu 3P, yang berasal dari hal tersebut. 3P terdiri dari Paham, Punya, dan Pantau.

Kita perlu memahami terlebih dahulu apa yang akan dibeli atau diinvestasikan. Penting untuk mempelajari instrumen dan produk yang akan dibeli serta risikonya yang ada. Hal ini penting sebelum melakukan pembelian atau investasi.

Setelah memahami, barulah seseorang dapat memiliki investasi tersebut.

Menurut pembicara, sangat penting bagi kita untuk benar-benar memiliki properti ini, di mana nama rekening harus atas nama kita sendiri. Ada banyak investasi bodong yang hanya menggunakan nama kita sebagai kedok.

Setelah memahami dan memiliki, jangan lupa untuk memantau investasi Anda secara berkala.

“Untuk mencegah masyarakat ikut-ikutan terjun ke dalam investasi, tagline ini diciptakan. Penting bagi mereka untuk memahami apa yang mereka investasikan, oleh karena itu kami mengingatkan untuk memahami, memiliki, dan memantau,” kata I Gusti Agus Andiyasa.

Pihak-pihak yang terlibat juga berharap agar masyarakat Indonesia, khususnya di Bali, terus belajar mengenai pasar modal dan investasi.

Dari berbagai investasi bodong yang ada hingga saat ini dan menjadi populer akhir-akhir ini, kita bisa belajar bahwa tidak ada yang instan dan selalu membutuhkan usaha. Membeli saham tidak menjamin kekayaan instan dalam waktu satu bulan atau satu tahun. Selalu ada proses yang harus dilalui,” demikian nasihat pembicara.

 

 

 

0 Komentar