Iran Vs Israel : Dulu Kawan Kini Lawan yang Saling Serang

Iran Vs Israel : Dulu Kawan Kini Lawan yang Saling Serang
Pada saat Israel didirikan pada tahun 1948, Iran menjadi salah satu negara pertama yang mengakui kedaulatan Israel.FOTO:Pinterest.com/Rakcer.id
0 Komentar

CIREBON, RAKCER.ID –Konflik antara Iran dan Israel kian memanas. Baru-baru ini, Iran telah melancarkan serangan terhadap Israel menggunakan drone dan rudal pada Sabtu, 13 April 2024.

Serangan ini dilaporkan sebagai respons terhadap serangan udara yang dilakukan Israel ke kompleks kedutaan Iran di Damaskus, Suriah, yang menyebabkan kematian beberapa pejabat tinggi Garda Revolusi Iran.

Sumber ketegangan antara kedua negara kembali meningkat sejak Israel melaksanakan serangan besar-besaran terhadap Hamas di Jalur Gaza pada 7 Oktober lalu, sebagai pembalasan terhadap serangan teroris Hamas.

Baca Juga:Intip Sumber Kekayaan Livy Renata Dikritik Netizen Usai Buka Donasi Untuk Beli Mobil MamiTim Hukum Ganjar-Mahfud Harap MK Jadi Pelindung Demokrasi

Israel pun tidak sebatas menargetkan Hamas, tapi juga meningkatkan serangan ke proxy Iran di Lebanon dan Suriah.

Dengan kedua negara yang kini terlibat konflik sengit, sulit membayangkan bahwa mereka sebelumnya adalah sekutu.

Kedekatan mereka merentang hingga masa sebelum Revolusi Islam Iran pada tahun 1979. Pada saat Israel didirikan pada tahun 1948, Iran menjadi salah satu negara pertama yang mengakui kedaulatan Israel.

Hubungan mereka didasari oleh kebutuhan bersama untuk menghadapi negara-negara Arab di kawasan. Iran mendukung Israel yang didukung oleh Amerika Serikat (AS) sebagai balancer terhadap pengaruh negara Arab.

Kooperasi itu meliputi berbagai bidang, termasuk pertanian, teknologi, dan bahkan pertahanan. Israel bahkan pernah melatih para ahli pertanian Iran dan membantu pembangunan serta latihan angkatan bersenjata Iran.

Iran, dengan ekonominya yang sedang berkembang, juga membeli minyak dari Israel. Selain itu, Iran pernah menjadi rumah bagi komunitas Yahudi terbesar kedua di luar Israel, hingga didatangkannya Revolusi Islam yang kemudian mengubah segalanya.

Transformasi hubungan mereka dimulai ketika Revolusi Islam 1979 mengangkat Ayatollah Rohullah Khomeini ke kekuasaan, mengubah Iran menjadi Republik Islam.

Baca Juga:Saat Buka Puasa Bersama, SBY Memberi Perintah Prabowo Perbaiki Sistem Pemilu KedepannyaYusril Tanggapi Kritik Mahfud Terkait Komentar Mahaguru Hukum Tata Negara

Khomeini mengkritik keras Israel atas pendudukannya di wilayah Palestina dan memutuskan hubungan dengan Israel. Sejak itu, Iran melontarkan retorika keras terhadap Israel dan mendukung kelompok-kelompok pro-Palestina.

Konflik ini berlangsung sampai saat ini, dengan Ayatollah Ali Khamenei, pemimpin Iran saat ini, yang mengadopsi sikap serupa dengan pendahulunya.

Namun, tidak semua orang di Iran mendukung sikap bermusuhan ini terhadap Israel. Misalnya, Faezeh Hashemi Rafsanjani, putri dari mantan Presiden Iran, menyuarakan bahwa Iran perlu mengkaji kembali hubungannya dengan Israel.

0 Komentar