CIREBON, RAKCER.ID– Ratusan warga Palestina terbunuh ketika pesawat tempur Israel membom gedung apartemen di kamp Jabalia di Jalur Gaza utara.
Lebih dari 400 warga Palestina tewas dan ratusan lainnya terkubur pada Selasa (31 Oktober 23), menurut sumber lokal yang dikutip Parstoday, saat mengumpulkan bangunan yang hancur akibat serangan udara Israel.
Berdasarkan pernyataan Kementerian Kesehatan Palestina pada Selasa, 31 Oktober 23, sebanyak 8.525 warga Palestina terbunuh dalam gempuran Israel di Gaza, yang terdiri dari 2.187 wanita dan 3.542 anak-anak.
Baca Juga:Tayang Bulan Depan, Ini Sinopsis Sweet Home Season 2Sweet Home Season 2 akan Tayang Pada Desember 2023 Mendatang, Catat Tanggalnya!!
Sejak pertempuran Badai Al-Aqsa dimulai, dilaporkan ada lebih dari 115 korban jiwa dan 2.150 orang luka-luka di Tepi Barat.
Menurut Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB, terdapat lebih dari 1,4 juta pengungsi yang tinggal di Gaza.
Mayoritas dari mereka tersebar di berbagai lokasi berbeda, dengan lebih dari 671.000 di antaranya tinggal di pos penampungan darurat yang dikelola oleh UNRWA, sebuah badan khusus PBB yang membantu pengungsi Palestina.
Seperti yang diungkapkan Ashraf al-Qudra, juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza, 940 anak masih terkubur dan 1.700 orang hilang.
Serangan Israel mengakibatkan kematian sekitar 104 staf medis serta kehancuran dan kerusakan 25 ambulans.
Menurut Al-Qudra, Israel sengaja menyerang 57 fasilitas medis, menyebabkan 12 rumah sakit dan 32 fasilitas perawatan primer tidak dapat beroperasi.
Dia mengklaim beberapa di antaranya rusak sehingga pasokan makanan tidak bisa masuk.
Baca Juga:Mengenal Rinitis, Kondisi yang mengharuskan Han So Hee Jalani Operasi HidungHan So Hee Akui telah Jalani Operasi Hidung, Alasannya Bikin Kaget
Direktur Rumah Sakit Indonesia, dokter Atef al-Kahlout, mengatakan kepada Al Jazeera, “Lebih dari 50 orang telah meninggal.” Ia mengaku, karena pihak rumah sakit masih menghitung jumlah korban, pihaknya belum bisa memberikan angka pastinya.
Israel sebut bombardir Kamp Jabalia untuk memburu komandan hamas
Pejabat militer Israel mengizinkan serangan terhadap kamp pengungsi Jabalia.
“Ada seorang komandan senior Hamas di daerah itu. Kami sedang menyelidiki hal ini dan akan memberikan lebih banyak data ketika kami mengetahui apa yang terjadi di sana,” kata juru bicara militer Israel Richard Hecht.
Dalam cuplikan adegan pasca penyerangan di Jabalia, warga terlihat berdiri di sekitar genangan besar tanah dan tumpukan di mana-mana saat tim penyelamat berusaha mencari korban di bawah bangunan yang runtuh.