Sekda Kuningan: Kader Posyandu Berperan Turunkan Angka Stunting

kader posyandu
ARAHAN. Sekda Kuningan, Dian Rachmat Yanuar berharap kader Posyandu bisa terus aktif menekan angka stunting. /rakcer.id/aleh malik
0 Komentar

RAKCER.ID – Sebanyak 323 kader Posyandu dari 91 desa dari 10 kecamatan di Kabupaten Kuningan, mengikuti pelatihan kapasitas Posyandu yang diselenggarakan oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Kuningan, di salah satu hotel di Kecamatan Cilimus, Senin 19 Juni 2023.

Sekretaris Daerah Kabupaten Kuningan, DR H Dian Rachmat Yanuar MSi mengatakan, kader posyandu memiliki peran yang sangat penting dan strategis untuk membantu mewujudkan program prioritas nasional khususnya di Kabupaten Majalengka.

Diantara tugas atau peran kader posyandu yakni menurunkan angka kematian ibu dan bayi, percepatan penurunan stunting, dan juga peningkatan capaian Posyandu.

Baca Juga:UTD PMI Kumpulkan 107 Kantong Darah di GGM, Stok Darah Masih TerbatasAwasi Prostitusi Berkedok Kos-kosan, Satpol PP Damkar Amankan 13 Pasangan Muda-Mudi Diduga Asusila

“Posyandu adalah salah satu bentuk upaya kesehatan bersumber daya masyarakat yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan nasional,” ujar sekda.

“Posyandu juga memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat, dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan angkat kematian ibu dan bayi serta penurunan stunting,” kata Dian.

Untuk itu diperlukan kolaborasi dalam melaksanakan posyandu, dimana posyandu bisa berkolaborasi dengan program Kampung KB dan program pemanfaatan lahan pekarangan untuk menangani stunting.

Selanjutnya Dian menyampaikan target kinerja Pokjanal Posyandu kabupaten Kuningan, antara lain dengan penguatan kelembagaan Posyandu yakni pembinaan dan peningkatan kapasitas kader.

“Pelatihan ini untuk meningkatkan strata Posyandu menuju level mandiri dan multifungsi, dimana target strata Posyandu mandiri tahun 2023 adalah 55 persen jika dibanding tahun 2022 lalu yang baru mencapai 48 persen,” ujar sekda Kuningan.

Sekda juga menekankan betapa pentingnya kesadaran ibu hamil pada upaya percepatan penurunan angka stunting. Dimana harus terpatri mindset atau pola pikir bagi para ibu hamil agar dapat menjaga kesehatan dengan pola makan yang sehat dan pola hidup yang seimbang sehingga hal-hal yang tidak diinginkan tidak terjadi.

Hal tersebut juga diamini oleh salah seorang kader Posyandu “Bungur Beres” asal Kecamatan Selajambe, Rianti (35) yang mengungkapkan bahwa awarness ibu hamil yang tinggi menjadikan Kecamatan Selajambe menjadi salah satu kecamatan di Kabupaten Kuningan yang memiliki kasus atau angka stunting terendah. (ale)

0 Komentar