CIREBON, RAKCER.ID – Indonesia menghadapi tantangan besar di masa depan, terutama saat negara ini memasuki periode aging populations pada tahun 2035. Untuk itu dalam artikel kali ini kami akan membahas informasi secara lengkap mengenai kepala BKKBN yang adakan optimalisasi bonus demograsi guna membangun generasi emas Indonesia menuju tahun 2045.
Dalam konteks ini, remaja saat ini dianggap akan menjadi “generasi sandwich” yang akan merawat generasi yang lebih tua, yang pada saat itu akan menjadi populasi usia lanjut. Oleh karena itu, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo, menegaskan perlunya optimalisasi bonus demografi melalui penguatan kualitas anak-anak dan remaja.
Berikut Seputar Optimalisasi Bonus Demografi yang Diadakan Oleh Kepala BKKBN:
Hasto melihat remaja saat ini sebagai bagian dari Generasi Emas Indonesia. Mereka akan menjadi tulang punggung bangsa pada tahun 2045, berada di usia antara 35-54 tahun, dan memegang peranan penting dalam memimpin bangsa ini menuju masa depan yang lebih baik.
Baca Juga:Menilai Peluang Pasangan Ganjar-Mahfud dalam Pemilu 2024 Tanpa JokowiGibran Jadi Cawapres Prabowo: Djarot Ungkap Kekecewaan dan Merasa Gagal di PDIP
Oleh karena itu, BKKBN mengadakan Apresiasi Duta dan Jambore Ajang Kreativitas Nasional Generasi Berencana (Genre) Indonesia 2023 di Semarang, Jawa Tengah, sebagai upaya untuk mengakui dan memotivasi potensi para remaja.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, I Gusti Ayu Bintang Darmawati, menekankan pentingnya sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dalam mewujudkan kemajuan suatu negara.
Menurutnya, SDM yang berkualitas adalah aset terberharga bagi Indonesia. Oleh karena itu, investasi dalam pengembangan karakter dan keterampilan remaja adalah langkah penting untuk membangun generasi yang tangguh dan berkontribusi positif dalam pembangunan negara.
Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno, melihat program GenRe sebagai strategis dalam mempersiapkan generasi Indonesia menghadapi masa depan. Dengan membekali remaja dengan keterampilan berorganisasi dan nilai-nilai positif, mereka akan menjadi individu yang mampu beradaptasi dan bersaing di dunia kerja.
Program GenRe bukan hanya mengajarkan remaja untuk menjauhi pernikahan dini, seks pranikah, dan penyalahgunaan zat, tetapi juga membentuk karakter yang kuat dan tangguh.
Dalam upaya mencapai tujuan tersebut, Duta GenRe memiliki peran penting dalam mensosialisasikan program GenRe di kalangan remaja. Dengan pendekatan yang ramah remaja, para duta dapat efektif berkomunikasi dengan teman sebaya mereka, membangun pemahaman tentang pentingnya menjauhi perilaku berisiko, dan mendorong partisipasi aktif dalam pembangunan masyarakat.